Thursday, December 15, 2011

Targetkan Penjualan 2,1 Trilliun di 2012, ULTJ Masih Bergerak Sideways

Jumat, 16 Desember 2011 11:50 WIB

(Vibiznews - Stocks) - Sekretaris PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), Eddi Kurniadi, memaparkan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 5-10% di 2012 sehingga mencapai nilai Rp 2,1 triliun.

ULTJ cukup optimis dengan target ini dikarenakan menurut mereka konsumsi susu di Indonesia masih cukup baik. Jumlah penduduk yang semakin bertambah dan positifnya pertumbuhan ekonomi nasional juga menjadi salah satu faktor penopang optimisme manajemen tersebut.

Sejak November lalu, saham ini bergerak konsolidatif pada kisaran support dan resistancenya di Rp. 1040,00-Rp. 1160,00. Support dan resistance kedua masing-masing berada pada Rp. 850,00 dan Rp. 1250,00. Dari indikator ADX, saham ini tengah berada pada masa bullish dengan intensitas yang cukup kuat.

Pada perdagangan kemarin (15/12), saham ini ditutup pada harga Rp. 1080,00, naik 10 poin (0.93%) dari perdagangan hari sebelumnya. Jumlah transaksinya sendiri mencapai 704 lot dengan total value Rp. 380 Juta.

Biayai Anak Perusahaan, BRPT Bergerak Sideways

Jumat, 16 Desember 2011 11:45 WIB
(Vibiznews - Stocks) - Pembiayaan sebesar US$ 4 juta atau Rp 36,4 miliar diberikan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) untuk anak usahanya, PT Petrogras Pantai Madura. Dana ini memiliki jangka waktu dua tahun dengan bunga 10% di tahun pertama dan 5% di tahun kedua. Modal kerja yang besar dibutuhkan oleh PT Petrogas Pantai Madura karena masih berada pada tahap pengembangan. Kepemilikan saham Barito di Petrogas sendiri adalah sebesar 49%.

Petrogas merupakan perusahaan yang bergerak dalam pertambangan minyak dan gas bumi yang terletak di Pantai Madura, Jawa Timur. Dana US$ 4 juta tersebut akan digunakan Petrogas untuk biaya operasional atas kepemilikan 10% participating interest pada Madura Offshore Production Sharing Contract dengan harapan akan memberikan kontribusi positif bagi BRPT.

Dari awal bulan ini, BRPT terus bergerak mendatar dan akhirnya dibuka pada harga Rp 790,00 hari ini (16/12). Indikator teknikal menandakan bahwa saham BRPT berada pada trend bearishnya, dengan support dan resistance pada level Rp 740,00 dan Rp 840,00.

Revisi, Reccurring Income Meningkat, APLN Terancam Koreksi

Jumat, 16 Desember 2011 11:40 WIB

(Vibiznews - Stocks) - Pendapatan rutin (recurring income) PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjadi 10% di kuartal IV tahun ini dari sebelumnya yang hanya 5%. Pada Agustus 2011 yang lalu APLN mengakuisisi PT Karya Gemilang Perkasa , pemilik PT Pluit Propertindo senilai Rp 300,85 miliar. PT Pluit Propertindo merupakan pemilik dan pengelola Emporium Pluit Mall, di Jakarta Utara. Dengan akuisisi ini, Agung Podomoro Land akan menguasai mayoritas saham Pluit Propertindo yaitu sebesar 52,78%. Akuisisi inilah yang akhirnya mendorong kenaikan recurring income tahun ini.

Melihat banyaknya  proyek perkantoran, pusat ritel, dan hotel milik perseroan yang telah beroperasi, recurring income Agung Podomoro akan kembali naik tahun depan. Perusahaan menargetkan porsi recurring income dalam lima tahun kedepan akan mencapai 30%. Salah satu proyek yang akan mendukung kenaikan adalah beroperasinya mal yang baru dibuka pada 15 Desember dan gedung perkantoran yang baru mulai beroperasi Februari 2012 di superblok Kuningan City.

Meningkat drastis selama seminggu ini, APLN dibuka pada harga Rp 350 hari ini (16/12), naik 5 poin dari harga penutupan kemarin. Secara teknikal, APLN berada pada trend bullishnya dan memasuki area overbought, sehingga ada kemungkinan akan terkoreksi.

Dapatkan Pinjaman dari BBCA, ELSA Tampaknya Akan Terkoreksi

Jumat, 16 Desember 2011 11:30 WIB

(Vibiznews - Stocks) - PT Elnusa Tbk (ELSA) telah menjaminkan aset perseroan untuk mendapatkan kredit dari Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai maksimum US$122,5 juta. Aksi ini telah disetujui dalam RUPSLB perseroan. Hal tersebut dipaparkan oleh Sekretaris Perusahaan Elnusa (ELSA) Heru Smodra Kemarin (15/12).

Dana pinjaman ini akan digunakan oleh perusahaan untuk membayar hutang-hutang perseroan. Hal ini diharapkan akan memberikan fleksibilitas arus kas perseroan, mempermudah pengelolaan pinjaman korporasi serta menambah kapasitas operasional dalam rangka meningkatkan daya saing perseroan.

Dari sisi teknikalnya, saham ini sudah cukup lama bergerak sideways pada kisaran support dan resistancenya, yakni dari November hingga saat ini pada level Rp. 205,00-Rp. 230,00. Indikator ADX memberikan indikasi bahwa saham ini juga tengah berada pada masa bullishnya dengan intensitas yang kuat.