Tuntutan itu bukan hanya prestasi pendapatan akibat naiknya transaksi rata-rata harian sepanjang 2011 ini.
"Jadi bagaimana Bursa menjadi jembatan yang baik. Dengan likuiditas yang terus terjaga penambahannya. Dan makin banyak investor yang berpartisipasi," ungkap Analis PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Minggu (28/8/2011).
Peningkatan pendapatan ketiga SRO, bagi Edwin bukan sesuatu yang menggembirakan. Ha ini dinilai lumrah mengingat pasar modal Indonesia terus tumbuh, meski dalam beberapa pekan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile
Acuan sederhana adalah naiknya transaksi rata-rata harian di Bursa, dan telah menyentuh level Rp 5,06 triliun di 10 Agustrus lalu. Angka ini naik 21,42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia, secara otomatis juga terapresiasi. Per Juli lalu nilai kapitalisasi pasar telah mencapai Rp 3.722 triliun, naik 46,56% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 2.539 triliun.
"Saya pikir ini berkaitan antara pendapatan yang Bursa hasilkan, dengan besarnya efisiensi. Pendapatan makin besar karena dukungan transaksi harian yang besar. Dan saya pikir situasi pasar masih sangat menarik," kata Edwin.
Seperti diketahui, pendapatan BEI,KSEI,KPEI di semester I ini menegalami kenaikan signifikan. BEI mencatat pendapatan terbesar Rp 345,88 miliar sepanjang Januari-Juni 2011, meningkat 16% dari sebelumnya Rp 298,16 miliar.
Pendapatan transaksi efek menjadi porsi terbesar dengan nilai sebesar Rp 216,89 miliar. Jasa kliring Rp 107,8 miliar dan jasa pencatatan Rp 31,19 miliar. BEI juga mencatat penghasilan dari denda-denda yang mereka putuskan, baik kepada anggota bursa atau emiten, sebesat Rp 2,715 miliar.
Sementara pendapatan KSEI naik 31,21% menjadi Rp 104,093 miliar dari periode sebelumnya RP 79,33 miliar. KPEI, SRO jasa kliring ini juga berhasil meraih pendapatan usaha Rp 99,87 miliar, meningkat signifikan dari sebelumnya Rp 86,41 miliar.