Wednesday, November 30, 2011

Bagikan Dividen Interim, TOTO Masih Sepi Pembeli

Kamis, 01 Desember 2011 13.50 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) segera membagikan dividen interim periode buku 2011 dengan nilai per lembarnya sebsar Rp1.000 per saham atau memiliki nilai total hingga Rp49,54 miliar. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2011, laba bersih perseroan mencapai Rp192,44 miliar sedangkan laba ditahan mencapai Rp721,29

Sedangkan untuk jadwal penyelenggaraan, perseroan akan melakukan pembayaran dividen pada tanggal 5 januari 2012. Sedangkan cum dividen untuk pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 20 Desember 2011. Sementara untuk cum dividen di pasar tunai tercatat hingga tanggal 23 Desember 2011.

Memiliki volume transaksi yang minim, saat ini TOTO berada pada level 47.150 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal bullish dimana saat ini trend telah berada pada area overbought. Sedangkan uptrend pada indikator MACD tertekan oleh histogram positif yang memendek drastis. Namun dalam trend tahunannya, TOTO masih bullish dimana candle stick berada diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Turunkan SBDK 50 bps, BMRI Berpotensi Uji Resistance

Kamis, 01 Desember 2011 10:55 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), pada hari ini akan mempublikasikan penurunan suku bunga dasar acuan kredit (SBDK) sebesar 50 basis poin (bps). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Zulkifli Zaini pada Rabu kemarin (30/11). Aksi ini dilakukan  seiring dengan penurunan BI Rate menjadi 6%.

Ia juga menambahkan bahwa penurunan suku bunga akan berlaku di semua sektor termasuk korporasi, retail, dan konsumer non KPR, sehingga jika sebelumnya SBDK adalah sebesar 11% maka akan diturunkan menjadi 10,5%. Menurutnya juga, dengan penurunan suku bunga itu diharapkan tidak akan berdampak terhadap kinerja perseroan. Pihaknya sendiri akan menurunkan biaya bank agar kinerja tetap baik..

Secara teknikal, BMRI masih berada pada trend bearishnya dengan intensitas yang cukup kuat. Supportnya berada pada level Rp. 6200,00, sedangkan resistancenya berada pada level  Rp. 6600,00.Jika resistance ini tertembus, maka target harga selanjutnya adalah pada Rp. 6900,00.

Dari sisi stochastic, saham ini telah memasuki area jenuh jualnya, sehingga dalam jangka pendek dimungkinkan adanya rebound.

Lihat Analisis Vibiz Research

Targetkan 25000 Nasabah Priority Banking, BNLI Berpotensi Rebound

Kamis, 01 Desember 2011 10:40 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Bank Permata Tbk (BNLI) , dari pernyataan Direktur Retail PermataBank, Lauren Sulistiawati, di Jakarta, Selasa (29/11),  menargetkan hingga akhir 2011 akan memiliki jumlah nasabah pada layanan priority banking mencapai 25.000 dengan total dana kelolaan lebih dari Rp25 triliun.

Perseroan sendiri optimis hal ini akan tercapai dikarenakan hingga Q3 2011 kemarin, diperkirakan telah ada 23.000 nasabah pada layanan tersebut.  Menurutnya, BNLI kebanjiran nasabah setelah Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan wealth management bagi perbankan nasional.

Secara teknikal, saham ini berada pada trend bearishnya. Supportnya berada di level Rp.1.325,00 dan resistancenya pada Rp. 1.475,00. Sampai penutupan perdagangan kemarin, BNLI bertengger pada harga Rp.1430,00.

Lihat Analisis Vibiz Research

Terima Penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup, MEDC berpeluang Tembus Resistance

Kamis, 01 Desember 2011 10.10 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Medco Energi International Tbk (MEDC) baru saja menerima penghargaan tertinggi oleh Kementrian Lingkungan Hidup, dimana perseroan mengikuti Program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper). Dalam hal ini perseroan menjadi perusahaan migas dan produksi (EP) pertama yang  meraih peringkat emas pada Blok Rimau Sumatera Selatan.

Tidak hanya itu saja, perseroan juga mengantongi peringkat Hijau untuk tiga blok EP lainnya, yaitu Blok South Sumatera Extension, Blok Tarakan, dan Blok Kampar. Penghargaan proper itu sendiri diberikan atas kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, dimana terdapat beberapa aspek penilaian seperti limbah cair, emisi gas buang dan pengelolaan limbah B3.

Mengalami pelemahan dalam satu bulan terahir, hari ini MEDC dibuka pada level 2.325 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal reversal di kisaran 25%, dimana trend berbalik menguat setelah tiga hari terahir menguat. Sedangkan downtrend MACD mulai terdorong naik oleh histogram negatif yang memendek.

Lihat Analisis Vibiz Research

Berencana Bangun 800 Toko, AMRT Rendah Volume Transaksi

Kamis, 01 Desember 2011 10.00 WIB


(Vibiznews – Stock) Sumber Alfaria trijaya Tbk (AMRT) telah membuat anggaran dana belanja modal (capex) untuk periode 2012 mendatang sebesar Rp950 miliar. Rencananya dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membuka 800 unit toko serta tiga pusat distribusi.

Sedangkan dana belanja modal tersebut perseroan akan melakukan private placement melalui non-HMETD (tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) pada harga Rp3.386 per lembarnya. Dengan aksi tersebut perseroan menargetkan dapat meraup dana hingga Rp1,1 triliun.

Memiliki trend bullish pada tahun 2011, hari ini AMRT ditransaksikan pada level 4.050 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal goldencross setelah dua hari kemarin menguat di kisaran 37%. Begitu juga dengan MACD, dimana trend terdorong naik oleh histogram negatif yang semakin memendek. Sedangkan dalam trend tahunannya, AMRT masih bullish dimana candle stick berada diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Lakukan Groundbreaking Proyek Feronikel, ANTM Berpeluang Menguat

Kamis, 01 Desember 2011 09.50 WIB


(Vibiznews –Stock) PT aneka Tambang Tbk (ANTM) menjelaskan bahwa proyek feronikel (FeNi) yang berda di Halmahera Timur telah dimulai konstruksinya. Dengan dana investasi mencapai US$1,6 miliar ini adalah proyek kedua ANTM, dimana sebelumnya perseroan telah memulai pembangunan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) yang terletak di Tayan.

Proyek FeNi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel yaitu dengan mengolah bijik nikel menjadi feronikel. Sedangkan untuk kapasitas produksi sendiri diperkirakan mencapai 27.000 ton nikel dalam feronikel. Namun ditargetkan proyek ini baru bisa dioperasikan pada ahir 2014 mendatang. Untuk dana akan diperoleh dari penerbitan obligasi, internal kas dan dari eksternal.

Memiliki trend bearish di tahun 2011, hari ini ANTM dibuka paad level 1.640 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal rebound, setelah terjadi goldencross dan meninggalkan area oversold. Sedangkan MACD masih flat, namun histogram negatifsudah mulai memendek. Sedangkan dalam trend tahunannya, hari ini candle stick berhasil menembus EMA 200 dari bawah.

Lihat Analisis Vibiz Research

Tengah Diincar Asing, BORN Menuju 900

Kamis, 01 Desember 2011 09.15 WIB


(Vibiznews – Stock) Dikabarkan bahwa PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk (BORN) tengah diincar oleh Nathaniel Rothcshild sebuah perusahaan investasi asing. Rumor tersbut muncul setelah melihat bahwa BORN telah memiliki beberapa persen kepemilikan Bumi Plc, yang merupakan perusahaan investasi yang didirikan Rothschuld.

Dikabarkan pula bahwa pembelian saham BORN akan dilakukan pada harga Rp950-1.000 per lembarnya. Namun ada pula kabar yang menyebutkan bahwa Rothschild telah membeli BORN dalam jumlah banyak di bursa saham kemarin.

Cenderung melemah dalam saru bulan terahir, hari ini BORN dijual pada level 810 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal rebound setelah dua hari terahir mengalami penguatan. Sedangkan penguatan pada MACD masih lambat dan cenderung flat. Namun dalam trend tahunannya, BORN cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Lebarkan Sayap Ke Bisnis Properti, JSMR Siap Menuju 4.000

Kamis, 01 Desember 2011 09.00 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana untuk melakukan diversivikasi bisnisnya dengan cara masuk kedalam industri properti. Perusahaan yang selama ini mengelola ruas jalan tol ini nantinya akan memanfaatkan lahan sekitar ruas jalan tol untuk dikembangkan. Untuk proyek yang akan dibangun dalam waktu dekat adalah area rekreasi atau taman bermain di sisi ruas jalan tol Cipularang.

Kemudian berikutnya perseroan akan bekerja sama denan PT Angkasa Pura II untuk membangun pergudangan di area tol Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya berencana membangun hunian dan perkantoran di Provinsi Jawa Timur. Dari ketiga proyek diatas diperkirakan perseroan membutuhkan dana hingga Rp1,3 triliun.

Bergerak sideways dalam satu bulan terahir, hari ini JSMR dibuka pada level 3.825 (1/12). Indikator stochastic memberikan sinyal rebound dimana trend terjadi goldencross untuk meninggalkan area oversold. Begitu juga dengan MACD dimana memendeknya histogram negatif terkonfirmasi oleh terbentuknya goldencross.

Lihat Analisis Vibiz Research

Monday, November 28, 2011

Siapkan Capex Hingga USD500 Juta, UNTR Berpeluang Rebound

Selasa, 29 November 2011 11.27 WIB


(Vibiznews – Stock) PT United Tracktors Tbk (UNTR) telah menyiapkan dana belanja modal sebesar US$500 juta untuk pelakukan pengembangan bisnisnya pada periode 2012 mendatang. Dana tersebut akan digunakan perseroan sebesar US50 juta untuk mengembangkan bisnis alat beratnya. Semantara sisanya yaitu US$450 untuk bisnis pertanbangan.

Dana belanja modal (capex) tersebut akan diperoleh dari 100% dana internal perseroan. Seperti diungkap oleh Sara K. Loebis selaku Sekretaris UNTR bahwa perusahaan akan menggunakan dana sisa right issue US$700 juta. Namun Sara menambahkan bahwa capex tersebut belum termasuk pendanaan untuk rencana akuisisi perseroan di tahun depan, dimana UNTR sedang mengincar dua tambang batubara.

Melemah dalam dua pekan terahir, hari ini UNTR dibuka pada level 24.100 (29/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, namun sudah berada pada area oversold. Begitu juga dengan MACD, trend masih turun tertekan oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, UNTR masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Melonjak 142 Persen, Saham BCIP Disuspend

Selasa, 29 November 2011 11.00 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) hari ini terkena suspend atau penghentian sementara perdagangan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penghentian tersebut oleh BEI dikarenakan saham BCIP melonjak hingga 142,23% hanya dalam jangka waktu singkat. Suspend tersebut juga dikenakan untuk waran seri I perseroan (BCIP-W).

Seperti yang dijelaskan oleh Pjs Kadiv Pengawasan transaksi Irvan Susandy, suspend tersebut dilakukan dalam rangka cooling down yang dimulai sejak hari ini di sesi I baik di pasar reguler maupun tunai. Terlihart bahwa BCIP melonjak 146,23% dari Rp199 pada penutupan 15 November 2011 menjadi Rp490 pada penutupan 28 november 2011.

Mengalami pelonjakan drastis dalam satu pekan terahir, saat ini BCIP berada pada level 490 (29/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bullish, namun sudah berada pada area overbought. Begitu juga dengan MACD, dimana trend terus terdorong naik oleh histogram positif yang memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, BCIP masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Naikan Target Penjualan, TFCO Masih Minim Transaksi

Selasa, 29 November 2011 10.30 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) untuk tahun 2011 ini, perseroan merevisi target penjualannya dari sebelumnya sebesar US$300 juta menjadi lebih tinggi sebesar US$390 juta. Terhitung hingga enam bulan pertama 2011, perseroan berhasil meraih penjualan sebesar US$204,81 juta.

Meningkatnya penjualan tersebut didongkrak oleh naiknya harga jual produk utama perseroan yaitu polyester dimana harganya mencapai US$2,2 per kilogram. Akibat dari naiknya harga jual polester tersebut, maka pendapatan yang diraih perseroan dari penjualan polyester naik hingga 22,22%.

Memiliki Tingkat likuiditas yang kecil membuat pergerakan saham TFCO memiliki trend yan g tidak stabil. Namun jika dilihat dari pertengahan tahun 2011, TFCO cenderung melemah. Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana dua hari lalu terjadi deadcross. Begitu juga dengan MACD dimana trend sideway tertekan turun oleh histogram yang mulai memendek.

Lihat Analisis Vibiz Research

Laba Bersih Naik 121 Persen, JPRS Siap Tembus Resistance

Selasa, 29 November 2011 10.15 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) pada ahir tahun 2011 ini perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 121% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaika laba bersih tersebut didorong oleh beban operasional yang menurun.

Sementara itu permintaan produk JPRS juga meningkat di tahun ini, sehingga hal tersebut mendorong tingkat profitabilitas perseroan. Ditambah lagi bahwa perseroan telah mengantongi beberapa proyek kerjasama dengan perusahaan asing di bidang penyediaan hot rolled steel plate.

Cenderung flat dalam satu bulan terahir, hari ini JPRS berada pada level 500 (29/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideway di kisaran 35%. Begitu juga dengan MACD dimana trend bergerak konsolidasi dengan histogram yang datar. Sedangkan dalam trend tahunannya, JPRS cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Genjot Penjualan Reksa Dana, PANS Masih akan Bergerak Sideway

Selasa, 29 November 2011 08:35 WIB


(Vibiznews-Stocks)  PT Panin Sekuritas Tbk melalui anak perusahaannya, PT Panin Asset Management , perusahaan  akan meluncurkan minimal tiga produk reksa dana baru dengan target dana kelolaan/asset under management (AUM). Presiden Direktur PT Panin Asset Management Winston Sual menjelaskan, perseroan menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 16 triliun pada 2012 atau naik sebesar 60% dari target tahun ini.

Dari total dana kelolaan tersebut, sekitar 90% merupakan hasil penjualan reksa dana atau Rp15,4 triliun. Sisanya 10% atau Rp1,6 triliun merupakan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Ia juga menambahkan bahwa dana kelolaan dapat naik 60% pada 2012.Sebagai tambahan informasi, di kuartal ketiga 2011 ini PANS hanya membukukan laba bersih pada sebesar 125,4 miliar, yang mana jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya di periode yang sama yang mampu mencetak laba hingga 202,0 miliar.

Secara teknikal, PANS masih berada dalam trend bearishnya dengan support pada Rp. 1190,00 dan resistance pada level Rp. 1260,00. Hingga perdagangan kemarin(28/11), PANS turun 20 poin ( 1,6%) dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Lihat Analisis Vibiz Research

Sunday, November 27, 2011

Targetkan Produksi 6 Juta Metrik Ton, KKGI Masih Akan Sideway

Senin, 28 November 2011 11:05 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI), pada hari Minggu kemarin (27/11) dalam materi paparan publiknya menyatakan bahwa perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 6 juta metrik ton pada 2012. Target tersebut sehubungan dengan akan mulai beroperasinya sub blok-sub blok baru selatan di Loajanan yaitu Sambutan, Tani Bakti Utara dan Purwajaya Selatan dengan proporsi produksi batubara berkalori menengah yang lebih besar.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa di Q2 2012 akan ada juga kontribusi yang lebih tinggi dari blok-blok utara dengan dimulainya operasi Blok Perangat . Pada triwulan I-2012, perseroan akan mulai mengoperasikan fasilitas crushing plant baru di jetty Loa Duri, yang akan meningkatkan total kapasitas crushing menjadi 10,9 juta ton per tahun. Serta pembangunan jetty terintergrasi baru di areal seluas 14 hektare dengan kapasitas penimbunan batubara sebesar 300 ribu metrik ton yang dinamakan Segara.

Selain itu, perseroan memproyeksikan level kalori campuran batubara akan lebih tinggi di 2012 dibanding rata-rata 2011yang mana hal tersebut akan menaikkan harga rata-rata penjualan batubara menjadi US$69 per ton.

Per data anualisasi 2011 , saham ini memiliki tingkat pengembalian yang sangat tinggi yang mana ROA nya mencapai 50.04% dan ROE nya mencapai 66.81%. Selain itu PERnya juga cukup rendah yakni hanya sebesar 11.96x. Rasio keuangan yang ada ini jauh lebih baik dibanding pesaingnya seperti ADRO yang memiliki ROA 9.17%, ROE 20,16% dan PER 13.59x ataupun BUMI dengan ROA 7.21%, ROE 36, 29% dan PER 8.71x. Oleh karena itu, secara fundamental, saham ini layak untuk dikoleksi.

Dari teknikalnya, sejak awal November ini saham ini bergerak sideway pada support dan resistancenya di Rp. 5320,00- Rp. 6150,00. Secara trend, dalam jangka panjang,saham ini masih berada pada trend bearishnya. Indikator MACD juga memberikan indikasi yang sama dengan histogram positif yang memendek.

Lihat Analisis Vibiz Research

Laba Merosot 23.34%, Wait and See for GPRA

Senin, 28 November 2011 11:00 WIB


(Vibiznews-Stocks)    PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) pada Q3 2011 ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 24,89 miliar atau merosot 22,345% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mana sebesar Rp 32,05 miliar. Direktur Utama GPRA, Rudy Margono,Jumat ( 25/11) menyatakan bahwa turunnya laba bersih perseroan disebabkan oleh meningkatnya beban usaha sebesar 30,69 persen menjadi Rp 81,84 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 62,62 miliar.

Walaupun demikian, penjualan bersih GPRA masih meningkat yakni menjadi Rp 230,29 miliar, dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 228,77 miliar. Beban pokok perseroan juga menurun menjadi Rp 100,03 miliar, dibanding kuartal III-2010 sebesar Rp 118,79 miliar. Aset perseroan sendiri juga tercatat sebesar Rp 1,27 triliun, meningkat dibanding periode akhir Desember 2010 senilai Rp 1,84 triliun.

Sejak pertengahan Februari hingga saat ini, saham ini hampir sebagian besar bergerak sideway dalam kisaran support resistancenya di Rp. 107,00 - Rp. 125,00. Dalam rentang waktu tersebut, terdapat lonjakan yang cukup signifikan pada awal Agustus hingga mencapai level tertingginya di Rp. 177,00, namun akhirnya kembali turun hingga  ke level awalnya.  Target harganya sendiri jika GPRA berhasil menembus resistancenya adalah pada level Rp. 134,00

Secara umum, GPRA masih berada pada masa bearishnya dengan stochastic yang menunjukkan bahwa saham ini telah menuju daerah oversoldnya.

Lihat Analisis Vibiz Research

Resmikan 3 PLTD, Sell on Strength for WIKA

Senin, 28 November 2011 10:50 WIB


(Vibiznews-Stocks)    PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah meresmikan 3 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di wilayah Hera, Timor Leste, yang memiliki kapasitas sebesar 119,5 megawat.

Dalam siaran pers hari Minggu (27/11), Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan menyatakan bahwa adanya poyek ini membuat WIKA mencatakan nilai kontrak sebesar US$ 19,2 juta  sejak Februari lalu untuk pekerjaan sipil dan storage tank.

Ia juga menambahkan bahwa sepanjang tahun 2011 ini WIKA berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp 10,9 triliun atau 197,6% dari realisasi tahun lalu pada bulan yang sama dan merupakan 89,20% dari target Kontrak Baru 2011. Sementara pada Oktober 2011 Kontrak baru WIKA naik senilai Rp 1,55 triliun dari bulan September 2011 senilai Rp 9,42 triliun. Peningkatan nilai tersebut terutama dikontribusikan dari proyek-proyek baru yang berasal dari infrastruktur sipil dan sektor energi.

WIKA sendiri, sejak pertengahan Juni 2011 hingga saat ini tengah berada pada trend bearishnya. Suport dan resistancenya berada pada level Rp. 450,00 – Rp. 510,00. Jika saham ini mampu menembus resistance ini, maka target harga berikutnya adalah pada level Rp. 550,00.

Lihat Analisis Vibiz Research

GJTL Segera Luncurkan Merek Baru

Senin, 28 November 2011 10.30 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) akan segera meluncurkan merek ban barunya pada awal tahun depan. Dengan label Zeneos, perseroan meluncurkan empat tipe ban sekaligus dimana ban khusus untuk skutik, sport dan under bone (bebek). Sebetulnya GJTL telah mengeluarkan merek Zeneos sejak September kemarin, dan tercatat merek tersebut telah terjual 125.000 unit per bulannya.

Sedangkan awal tahun depan perseroan akan mengeluarkan Zeneos khusus motor balap (kompetisi). Dengan harga bandrol Rp210.000-Rp450.000 per unit, perseroan yakin tahun depan penjualan GJTL mencapai 1,25 juta unit. Menurut Asosiasi Sepeda Motor (AISI), pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua mencapai 20% per tahun.

Lihat Analisis Vibiz Research

ASRI Akan Segera Terbitkan Obligasi dan Right Issue

Senin, 28 November 2011 10.20 WIB


(Vibiznews  Stock) PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) berencana untuk menerbitkan obligasi dengan nilai US$200 juta. Obligasi tersebut rencananya akan dicatatkan dalam Bursa Singapura. Selain itu perseroan juga telah memutuskan untuk melakukan right issue sebanyak 1,78 miliar lembar saham atau 10% dari total modal disetor perseroan dengan harga per lembarnya sebesar Rp399.

Lihat Analisis Vibiz Research

TBLA Menargetkan Pendapatan Meningkat 25 Persen

Senin, 28 November 2011 10.14 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) memiliki target pendapatan untuk tahun 2012 mendatang meningkat sebesar 25% atau mencapai Rp5 triliun dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tahun ini sebesar Rp4 triliun. Target tersebut diimbangi dengan proyeksi prodeksi CPO perseroan yang diperkirakan mencapai 240-250 ton atau naik 20%.

Prediksi kenaikan tersebut didorong oleh adanya pembangunan pabrik gula di Way Lunik, Lampung yang ditargetkan selesai pada tahun 2012 mendatang. Dengan pabrik baru tersebut produksi dapat meningkat hingga 600 ribu ton per tahun. Pabrik yang akan dikelola oleh anak usahanya PT Adhikarya Gemilang tersebut membutuhkan dana sebesar Rp511 miliar.

Lihat Analisis Vibiz Research

Siapkan Dana Belanja Modal Rp3 Triliun, APLN Mengetes Supportnya

Senin, 28 November 2011 09.56 WIB


Vibiznews – Stock) PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah membuat anggaran belanja modal (capex) untuk periode 2012 dengan total nilai mencapai Rp3 triliun. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk membangun Superblok Green Bay Pluit dan Superblok Kuningan City. Selain itu perseroan juga akan mengerjakan proyek baru hotel JW Marriot di Bali, Integrated Resort di Puncak, Bogor dan City Extention, Jakarta.

Dengan peertumbuhan  aset perseroan sebesar Rp10,04 trilun, pada kuartal ketiga ini perseroan mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp448,8 miliar. Laba operasional pun naik menjadi rp633,6 miliar. Dengan pertumbuhan tersebut maka tingkat ROE naik menjadi 12,22% dan ROA menjadi 5,96%.

Turun drastis dalam sepekan terahir, saat ini APLN berada pada level 300 (28/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, dimana trend telah berada di area oversold pada kisaran 15%. Begitu juga dengan MACD, dimana trend terseret oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, APLN cenderung bearish dimana candle stick bergerak menjauh dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Lakukan Refinancing Hutang, TIRT Berpeluang Menguat

Senin, 28 November 2011 09.40 WIB

(Vibiznews – Stock) PT Tirta Mahakan Resources Tbk (TIRT) berencana untuk melakukan refinancing hutang sebesar US$27 – 30 juta, dimna pinjaman tersebut berasal dari Bank DBS Indonesia. Aksi korporasi tersebut direncanakan akan dilakukan pada ahir tahun ini. Sementara suku bunga pinjaman tercatat mencapai 5,5% per tahun.

Tertcatat dalam laporan keuangan kuartal III-2011, dimana aset perseroan tumbuh sebesar 17,3% menjadi Rp647.5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total ekuitas meningkat sebesar 7,13% menjadi Rp132.3 miliar. Namun sama seperti tahun lalu, perseroan mengalami defisit. Masih negatifnya pendapatan TIRT maka tingkat ROA dan ROE juga masih minus.

Bergerak flat dalam dua bulan terahir, hari ini TIRT berada pada level 59 (28/11). Indikator stochastic cenderung melemah, dimana trend perlahan turun. Indikator MACD cenderung flat dimana trend bergerak mendatar. Sedangkan dalam trend tahunannya, TIRT masih bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Sediakan Fasilitas Untuk Summarecon, TLKM Masih Terkoreksi

Senin, 28 November 2011 09.40 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Telekomuniakas Indonesia Tbk (TLKM) akan memberikan fasilitas Jasa Pelayanan Telekomunikasi di kawasan Summarecon Serpong. Seperti yang disampaikan oleh Tri Djatmoko selaku Executive General Manager TLKM bahwa perseroan akan menyediakan sarana dan fasilitas jasa telekomunikasi di kawasan Perumahan Summarecon Serpong.

Tri Djatmoko juga merincikan bahwa dalam penyediaan fasilitas layanan telekounikasi yang ditawarkan terdiri dari beberapa paket bundling fixed line, Speedy dan Groovia TV.

Cenderung flat dalam satu bulan terahir, hari ini TLKM berada pada level 7.300 (28/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideways pada kisaran 50%. Begitu juga dengan MACD dimana trend bergerak mendatar dengan histogram yang tipis. Sedangkan candle stick bergerak persis pada EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Terbitkan Obligasi, BVIC Berpeluang Rebound

Senin, 28 November 2011 09.30 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dikabarkan berencana akan menerbitkan surat hutang atau obligasi dalam waktu dekat ini. Dengan aksi korporasi tersebut beredar kabar bahwa beberapa manager fund seadang mengakumulasi saham tersebut. Selain itu, kinerja perseroan yang mengalami pertumbuhan tahun ini menjadi alasan kuat untuk memberli saham tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2011, aset perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 3,23% menjadi Rp9,44 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total ekuitas meningkat sebesar 33,9% menjadi Rp1,2 triliun. Laba bersih naik sebesar 140,8% menjadi Rp183,3 miliar. Dengan kenaikan tersebut maka tingkat ROE mengalami kenaikan menjadi 15,24% dan ROA menjadi 1,94%.

Bergerak flat sepanjang sepekan terahir, hari ini BVIC menguat ke level 122 (28/11). Indikator stochastic memebrikan sinyal bearish dimana trend telah memasuki area oversold. Begitu juga dengan MACD dimana trend tertekan turun oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya BVIC cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Thursday, November 24, 2011

Revisi Belanja Modal 2011, KAEF Sulit Untuk Menembus Resistance

Jumat, 25 November 2011 11:30 WIB


(Vibiznews-Stocks)   Emiten farmasi milik negara,PT Kimia Farma Tbk (KAEF),  merevisi belanja modal tahun ini menjadi Rp 80 miliar. Jumlah ini, lebih rendah dari yang dianggarkan sebelumnya, yaitu Rp 150 miliar karena adanya beberapa rencana investasi yang belum terealisasi. Ada tiga investasi yang rencananya akan dilakukan tahun ini, yaitu membentuk joint venture dengan perusahaan Cina, pembangunan tiga apotek di Malaysia, dan penambahan saham di anak usaha.

Dana yang baru digunakan Rp 60 miliar untuk modal kerja. Sementara belanja modal untuk penambahan saham di anak usaha, PT Sinkona Indonesia Lestari, ditargetkan terserap pada akhir November 2011 sebesar Rp 20 miliar.

Dua rencana investasi yang tertunda terjadi karena adanya kendala kesepakatan investasi yang belum selesai dibicarakan. Perseroan akan melakukan ekspansi ke Malaysia melalui pembentukan joint venture dengan perusahaan importir obat asal Malaysia, yakni Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd Serta kerja sama patungan dengan perusahaan asal China, Tianjin King York Co Ltd, untuk membangun pabrik obat injeksi corticosteroid dan hospital solution di Indonesia.

Kimia Farma lebih fokus pada pengembangan bisnis farmasi secara spesifik, bukannya bisnis barang konsumsi, sehingga realisasi belanja modal lebih rendah dibanding perusahaan farmasi lain. Selain mengandalkan kas internal untuk membiayai belanja modal, perusahaan juga dapat mengoptimalkan pinjaman eksternal. Namun, kinerjanya masih lebih rendah dari pesaingnya, KLBF, dilihat dari tingkat ROA dan ROE  yaitu (13,04% dan  8,71%)  dibanding (22,4% dan 18,9%).

Mengalami sedikit pelemahan dari minggu lalu, KAEF turun melewati supportnya dan dibuka pada harga Rp 275 hari ini (25/11). Secara harian maupun mingguan, KAEF masih berada dalam tren bullish. Koreksi yang terjadi beberapa minggu terakhir membuat KAEF berada dalam kondisi oversold saat ini.

Targetkan Penjualan meningkat 50%, MASA Masih Bergerak Sideway

Jumat, 25 November 2011 11:10 WIB


(Vibiznews-Stocks) PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) telah berhasil membukukan laba bersih pada Quarter 3 2011 sebesar 135,6 miliar, lebih baik dari tahun 2010 yang hanya sebesar 115,0 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang dari adanya pertumbuhan penjualan yakni sebesar 36,51% yang mana dari hanya sebesar Rp1,52 triliun  menjadi Rp2,08 triliun di Q3 2011.

Total penjualan yang telah ada hingga saat ini, 74% nya merupakan sumbangan dari pasar ekspor dan 26% lainnya dari pasar domestik

Ditahun 2012 mendatang , Direktur MASA, Uthan M. Arief , pada Kamis Kemarin (24/11) menyatakan bahwan perseroan akan membidik pertumbuhan penjualan hingga 50%.

Oleh karena itu, perseroan telah mengantisipasi lonjakan permintaan di pasar ekspor dengan melakukan penambahan distributor internasional dari 76 distributor menjadi 100 distributor. Sedangkan untuk pasar domestik dari 88 distributor ditingkatkan menjadi 110 distributor pada tahun 2012 mendatang. Sedangkan untuk kapasitasnya, persero juga telah memiliki kapasitas produksi ban mobil mencapai 25.000 ban/hari, dan kapasitas ban motor telah mencapai 16.000/hari.

Sejak awal bulan Oktober, MASA hampir selalu tertahan pada level resistancenya. Hingga saat ini saham ini masih berada pada trend bearishnya dengan support dan resistance pada level RP. 460,00- Rp. 525,00. Jika resistance ini tertembus, maka target harga selanjutnya adalah pada level Rp. 590,00.

Sampai perdagangan pagi ini, MASA masih diperdagangkan di level Rp. 490,00 atau tidak mengalami perubahan dari penutupan kemarin.

Tingkatkan Target Penjualan Tahun 2012, PBRX Mencoba Tes Resistance

Jumat, 25 November 2011 10.55 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dalam kuartal ketiga 2011 berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih mencapai 110% menjadi Rp63 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30 miliar.

Sedangkan untuk tahun 2012 mendatang, perseroan menargetkan penjualan naik sebesar 40% menjadi US$350 juta dibandingkan dengan target tahun ini yang hanya US$250 juta. Dengan peningkatan target tersebut, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar US$10 juta yang akan digunakan untuk membangun dua pabrik garmen baru.

Cenderung bergerak flat dalam satu bulan terahir, saat ini PBRX berada pada level 440 (25/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bullish setelah kemarin mengalami penguatan yang cukup drastis. Sedangkan MACD berada dalam konsolidasi dimana trend flat dengan histogram negatif yang tipis.

Tingkatkan Layanan E-commerce, GIAA Menuju Level Support

Jumat, 25 November 2011 10.45 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memiliki target penjualan dengan cara online (e-commerce) dalam lima tahun kedepan mencapai 65% dari total penjualan. Hingga saat ini total penjualan melalui e-commerce baru mencapai 15%. Dengan target tersebut, pada tahun mendatang perseroan akan memberlakukan sistem Internet Booking Engine (IBE).

Dengan sistem tersebut, transaksi dapat dilakukan jauh lebih cepat dibandigkan dengan transaksi konvensional. Sedangkan terhitung dalam 10 hari, sistem e-commerce dapat menghasilkan hingga Rp22 miliar. Maskapai penerbangan milik pemerintah ini telah bekerja sama dengan beberapa bank nasional untuk sistem pembayarannya.

Bergerak flat dalam dua pekan terahir, hari ini GIAA dibuka pada level 405 (25/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish namun cenderung landai. Begitu juga dengan MACD, dimana trend bergerak turun tertekon oleh histogram positif yang perlahan memendek.

Beralih Dari Perkebunan Menjadi Pertambangan, CKRA Minim Transaksi

Jumat, 25 November 2011 10.30 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA) berniat untuk mengakuisisi PT Persada Indo Tambang sebesar 440 juta lembar atau seimbang dengan 88% kepemilikan dengan nilai Rp500 juta. Selain itu perseroan juga akan melakukan divestasi sebesar 749.999 lemar atau 99,99% saham dalam Horizon Agro Industry senilai Rp750 miliar.

Dengan dilakukannya aksi korporasi tersebut maka perseroan akan mengubah bisnis usaha dari bidang pertanian dan perkebunan menjadi usaha pertambangan. Hal tersebut melihat bahwa persaingan di bidang pertanian dan perkebunan sangatlah ketat. Maka dari itu perseroan segera mengembangkan usahanya secara lebih terbuka.

Hampir tidak ada transaksi dalam 8 bulan terahir, saat ini CKRA stagnan di level 275 (25/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish setelah sebulan lalu turun ke level 220. Sedangkan MACD bergerak sideways dengan trend flat diiringi histogram positif yang tipis.

Berencana Akuisisi Perusahaan Infrastruktur, ARTI Tertahan di Level Support

Jumat, 25 November 2011 10.20 WIB


(Vibiznews – Stock) Beredar kabar bahwa PT Ratu Energy Tbk (ARTI) akan segera mengakuisisi perusahaan infrastruktur. Tujuan dari akuisisi tersebut adalah untuk menunjang pengembangan bisnis migas.

Disamping itu perseroan berencana untuk memecah nilai saham (Stock Split) yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan. Dengan adanya kabar tersebut beredar rumor bahwa beberama fund manager akan mengakumulasi saham ARTI.

Mengalami pelemahan sepanjang dua pekan terahir, hari ini ARTI dibuka pada level 210 (25/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, dimana trend telah memasuki area oversold. Begitu juga dengan MACD dimana trend turun perlahan ditekan oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, ARTI cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Kontrak Baru Mencapai 97 Persen Target 2012, WIKA Menuju Supportnya

Jumat, 25 November 2011 10.00 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil mengantongi beberapa kontrak baru untuk periode 2012 mendatang. Proyek dengan total nilai mencapai Rp11,92 triliun tersebut telah mencapai 97% dari total target pendapatan perseroan yaitu sebesar Rp12,3 triliun.

Proyek yang telah masuk antara lain proyek jembatan Tayan, di Kalimantan Barat dengan nilai mencapai Rp740 Miliar, Proyek Teluk Lamong dengan nilai Rp420 miliar, proyek Normalisasi Sungai Citarum senilai Rp118,2 miliar dan proyek normalisasi kali Pesanggrahan dengan nilai Rp281,8 miliar.

Selain itu perseroan mendapatkan kontrak untuk pengerjaan jalan Akses Gunung Putri senilai Rp118,2 miliar, pembangunan Terminal LPG Makasar senilai Rp221 miliar, serta pembangunan pipa minyak mentah Tampino-Plaju senilai Rp134,56 miliar.

Mengalami pelemahan dalam empat hari terahir, hari ini WIKA dibuka pada level 480 (25/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana trend turun ke kisaran 23%. Begitu juga dengan MACD dimana trend turun tertekan oleh histogram negatif yang terus memanjang. Sedangkang dalam trend tahunannya, WIKA cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Percepat Pengoperasian Hotel, APLN Tertahan di Level Supportnya

Kamis, 24 November 2011 14:30 WIB


(Vibiznews-Stocks)   Perusahaan properti PT Agung Podomoro Land Tbk  (APLN), melalui keterangan dari Justini Omas, Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Rabu Kemarin ( 23/11), menyatakan telah merampungkan pengerjaan konstruksi dan finishing Amaris Hotel di pusat perbelanjaan Thamrin City.  Pihaknya menargetkan hotel itu dapat ber­operasi paling lambat minggu ketiga Desember 2011, yang mana lebih cepat dibanding target pada awal atau pertengahan Januari 2012. Menurutnya, target yang dibidik dari hotel ini adalah  para pebisnis lokal.

Amaris Hotel memiliki 134 kamar, dengan tarif mulai Rp 350 ribu per kamar/malam, dan mereka optimis tingkat hunian hotel akan mencapai rata-rata 75%-85%.  Dana investasi untuk pengerjaan konstruksi dan interior hotel diperkirakan sebesar Rp 53,7 miliar.

Amaris Hotel merupakan proyek yang dikelola PT Central Indah Palace,  anak usaha dan 75% sahamnya dimilikiAPLN. Selain mempercepat operasi Hotel Amaris, perusahaan juga mempercepat beroperasinya hotel Pop di Bandung, Jawa Barat, yang mana akan mulai produktif pada minggu ketiga Desember 2011.

Secara teknikal, MACD menunjukkan bahwa saham ini berada pada trend bearishnya dengan histogram negative yang memanjang. Support dan resistancenya sendiri berada pada level Rp. 300,00- Rp. 320,00. Jika support ini tertembus, maka support berikutnya akan berada pada Rp. 270,00.

Siapkan Dana Capex 2012, CMNP Masih Terkoreksi

Kamis, 24 November 2011 14.30 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) telah menganggarkan dana belanja modal (capex) untuk periode 2012 sebesar Rp500 miliar. Capex ini nantinya akan digunakan untuk biaya pembebasan tanah pada ruas tol Depok-Antasari yang akan dibangun. Jalan tol dengan panjang mencapai 21,7 kilometer tersebut akan segera dibangun pada awal tahun 2012.

Selain untuk pembebasan lahan, dana capex tersebut juga nantinya akan digunakan untuk maintenance atau perawatan jalan tol sebesar Rp50 miliar. Dana capex tersebut diperoleh dari pinjaman Bank, dimana Bank Mandiri dan Bank Jabar telah memberikan kucuran kredit sebesar Rp1,8 triliun.

Mengalami pelemahan dalam dua minggu terahir, hari ini CMNP berada pada level 1.440 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, dimana trend akan memasuki area oversold. Sedangkan indikator MACD cenderung flat, diamana histogram negatif berada pada garis 0. Namun dalam jangka panjang trend masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Ekspansi Tiga Pabrik, UNVR Cenderung Terkoreksi

Kamis, 24 November 2011 14:15 WIB


(Vibiznews-Stocks)    PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR akan melakukan tiga ekspansi pabrik  senilai Rp. 1,1 trilliun selama periode 2011-2012. Ekspansi ini dilakukan guna  meningkatkan kapasitas produksi yang ada.

Sancoyo Antarikso, Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia menyatakan bahwa penambahan kapasitas akan dilakukan untuk  pabrik produk perawatan kulit, pabrik sabun Dove, serta pabrik es krim Wall’s.. Pendanaannya sendiri diambildari alokasi dana belanja modal perusahaan sebesar Rp 1,4 triliun untuk peningkatan kapasitas produksi hingga 2012. A lokasi dana tersebut merupakan bagian dari rencana alokasi belanja modal Unilever Indonesia periode 2010-2012 sebesar 300 juta euro - 350 juta euro.

Penambahan kapasitas pabrik produk perawatan kulit , yaitu Rexona dan Ace dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, antara lain ke Filipina, Jepang, dan Malaysia.
Sedangkan untuk sabun Dove diperkirakan  setelah ekspansi 20%nya akan dialokasikan  untuk kebutuhan domestik dan 80% untuk ekspor, dengan kapasitas produksi mencapai 28 ribu ton per tahun. Sedangkan  pabrik es krim Wall’s yang berlokasi di Cikarang akan akan diekspansi hingga menjadi pabrik es krim terbesar di Asia dengan kapasitas produksi 100 juta liter per tahun.

Secara teknikal, saham ini berada pada area bullishnya dengan support dan resistance pada level Rp. 16850,00 - Rp. 17.700,00. Jika level resistance ini tertembus, maka target harga selanjutnya adalah pada Rp. 18.550,00.

Dengan kondisi yang sudah overbought, Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting berpendapat  bahwa saham ini akan cenderung terkoreksi dalam beberapa hari kedepan. Namun, dengan kinerja yang baik dan prospek yang menjanjikan kedepannya, disarankan bagi para investor untuk wait and see terlebih dahulu dan melakukan buy on weakness terhadap saham ini.

Target Kredit Tumbuh 23 Persen, BBCA Masih Terkoreksi

Kamis, 24 November 2011 14.15 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan kreditnya tumbuh sebesar 22% - 23%, atau lebih rendah dari tahun ini yang mencapai 25%. Perseroan optimis melihat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berkisar antara 6,5% - 6,7%. Dengan pertumbuhan tersebut maka kredit konsumer akan menjadi tumpuan.

Hingga kuartal ketiga 2011 saja pertumbuhan kredit BBCA telah mencapai 27% dan ditargetkan akan mencapai 30% pada ahir tahun ini. Dengan rasio kecukupan modal (CAR) masih relatif kuat. Namun jika tahun depan pertumbuhan kredit meningkat hingga 30% maka CAR akan menurun karena akan menurunkan rasio permodalan.

Terkoreksi tajam semenjak dua minggu lalu, saat ini BBCA berada pada level 7.650 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana trend melemah hingga kisaran 10%. Begitu juga dengan MACD dimana trend tertekan turun oleh histogram negatif yang terus memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya BBCA masih berada dalam konsdisi bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Lakukan Pertumbuhan Anorganik, Wait and See For BMRI

Kamis, 24 November 2011 14:00 WIB

(Vibiznews-Stocks)   PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan tetap memasukkan rencana pertumbuhan anorganik dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) di 2012, yaitu rencana akuisisi sebuah bank yang bergerak di segmen retail dan mikro. Walaupun menurut Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansyuri  rencana itu belum pasti dilakukan di 2012.

"Di RBB tetap kita masukkan, tapi tentunya tergantung kesesuaian apakah cocok untuk alasan strategis kita, kondisi keuangan, tapi kalau rencana pertumbuh nonorganik selalu ada," ungkapnya di Jakarta, Rabu kemarin (23/11).

Ia juga menyatakan bahwa perseroan optimis loan to deposit ratio (LDR) di tahun depan akan meningkat  sekitar 3% dibandingkan pada tahun ini yang mencapai 78%. "Kalau tahun ini LDR kita di kisaran 76%, tahun depan di kisaran 81%, atau naik 3%. Setidaknya flatlah," ujarnya lebih lanjut.

Disamping itu, BMRI juga optimis akan rasio kecukupan modal (CAR) mereka. Sampai dengan September kemarin, BMRI memiliki CAR di 16%. Oleh karena itu mereka optimis sampai dengan tahun depan akan terus berada diatas 14%.

Secara teknikal, saham ini berada pada trend bearishnya. Dari indicator MACD, saham ini juga memiliki histrogram negative yang memanjang, Supportnya berada pada level Rp. 6350,00 dan resistancenya di Rp. 6750,00.

Sampai penutupan perdagangan sesi 1(24/11), BMRI bertengger di level RP. 6550,00, turun 100 poin atau 1.5% dari penutupan perdagangan kemarin. Saham ini juga telah diperdagangkan sebanyak 1571 kali dengan total volume 43455 lot dan total value Rp. 143.154 juta.

Berhasil Meraih Kontrak Baru, WIKA Cenderung Terkoreksi

Kamis, 24 November 2011 14.00 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) saat ini sedang menggarap proyek barunya yaitu pembangunan jalan tol sepanjang 36,7 km. Selain itu perseroan juga memiliki 5% saham pada pembangunan jalan Tol Serangan – Tanjung Benoa di Pulau Bali dengan panjang 10 km. Proyek tersebut bekerja sama dengan beberapa BUMN/BUMD lainnya.

Selain itu anak perusahaannya yaitu WIKA Beton juga telah membangun pabrik beton pra cetak non putar yang berletak di karawang. Pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas hingga 260.000. Dengan begitu total kapasitas WIKA Beton saat ini adalah1,5 juta ton. Ditambah lagi anak perusahaan lainnya yaitu WIKA Realty, akan membangun beberapa Apartemen, Condotel dan Area Perkantoran.

Berhasil tembus dari level supportnya kemarin, saat ini LPCK berada di level 1.690 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana terjadi deadcross beberapa hari yang lalu. namun indikator MACD cenderung flat dimana trend stagnan dengan histogram negatif yang tipis. Sedangkan dalam jangka panjang, trend cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Gelar Aksi Tanam 1.000 Pohon, LPCK masih Konsolidasi

Kamis, 24 November 2011 13.50 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berencana untuk melakukan penanaman 1.000 pohon di bantar sungai perumahan Acacia Garden Lippo Cikarang. Dengan aksi ini perseroan menggandeng Hotel Intercontinental Mid Plaza dan Yayasan Tanaman Pohon Indonesia. Kegiatan ini merupakan aksi kampanye penghijauan dan merupakan aksi Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain penanaman 1.000 pohon, perseroan juga telah membangun kebun bibit mandiri yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pohon di seluruh kawasan LPCK dimana terdiri dari kawasan residensial, komersial dan industri.

Bergerak melemah dalam dua pekan terahir, saat ini LPCK berada pada level 1.690 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal yang cenderung melemah dikisaran 20%. Begitu juga dengan MACD dimana trend melemah seiring dengan memendeknya histogram negatif. Namun dalam trend tahunannya, LPCK masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Angaran Capex Naik 150 Persen, TRST Siap Uji Resistance

Kamis, 24 November 2011 09.55 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Trias Sentosa Tbk (TRST) telah menganggarkan dana belanja modal (capex) untuk periode 2012 sebesar Rp250 miliar. Dana capex tersebut meningkat sebesar 150% jika dibandingkan dengan tahun ini. Nantinya dana capex tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi BOPP Film dari 52 ribu ton menjadi 82 ribu ton.

Sedangkan dana capex tersebut berasal dari pinjaman uni Credit sebesar Rp200 miliar atau sebesar 80% dari total capex. Hingga kuartal tiga 2011, TRST berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 80,4% menjadi Rp135,3 miliar. Dengan kenaikan tersebut, maka tingkat ROE menjadi 10,3% dan ROA menjadi 6,49% (QoQ).

Bergerak flat sejak awal November ini, saat ini TRST berada pada level 420 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideway dikisaran 20-25%. Begitu juga dengan MACD dimana trend stagnan dengan histogram negatif yang tipis. Sedangkan dalam jangka panjang, TRST baru saja menembus EMA 200 dari atas.

Jual Blok Bengkanai Kepada Asing, ELSA Masih Konsolidasi

Kamis, 24 November 2011 09.50 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Elnusa Tbk (ELSA) telah menjual 11% saham Blok Bangkanai ke Salamender Energy Plc. Penjualan tersebut memiliki nilai transaksi hingga US$6 juta. Blok Bangkanai sendiri memiliki cadangan gas hingga mencapai 31,9 juta barrels of oil equivalent yang terletak di Kalimantan Tengah.

Hingga September 2011, aset perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 8,84% menjadi Rp4,22 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total ekuitas juga meningkat sebesar 7,29% menjadi Rp2,02 triliun. Laba bersih naik hingga 309,5% menjadi Rp47,5 miliar. Dengan pertumbuhan tersebut maka tingkat ROE naik menjadi 2,35% dan ROA menjadi 1,12% (QoQ).

Bergerak sideways dalam satu bulan terahir, hari ini ELSA berada pada level 210 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal flat di kisaran 27%. Begitu juga dengan MACD dimana trend cenderung stagnan dengan histogram positif yang tipis. Sedangkan dalam trend tahunannya, ELSA cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Segera Jual 7.000 Menaranya, EXCL Masih Akan Terkoreksi

Kamis, 24 November 2011 09.38 WIB


(Vibiznews – Stock) PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana untuk menjual 7.000 menaranya. Penjualan menara tersebut memiliki total harga sebesar Rp13 – 16,8 triliun. Sedangkan pemasukan dari sewa dari 7.000 menara tersebut mencapai Rp1,5 triliun per tahun. Perseroan melakukan penjualan menara karena ingin fokus kepada bisnis inti perseroan. Sedangkan masalah menara akan dialihkan kepada perusahaan lain yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut.

Rencananya perseroan akan menyewa menara kepada perusahaan yang membeli menara miliknya. Dari tiga perusahaan calon pembeli menara, hanya satu yang dipilih sebagai partner EXCL. Namun nama dari ketiga perusahaan tersebut masih belum dipublikasikan kendati masih dalam proses penjajakan.

Mengalami pelemahan dalam dua pekan terahir, hari ini EXCL dibuka pada level 4.575 (24/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana trend telah memasuki area oversold. Begitu juga dengan MACD, dimana trend terus turun tertekan oleh histogram negatis yang semakin memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, EXCL cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Wednesday, November 23, 2011

Anggarkan Capex Hingga 6,5 Triliun, JSMR Siap Rebound

Rabu, 23 November 2011 16.27 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp6,5 triliun untuk periode 2012. Dana capex tersebut akan digunakan untuk moderenisasi kegiatan operasional sebesar Rp1,5 triliun. Kemudian sisanya sebesar Rp5 triliun akan digunakan untuk proyek jalan tol baru seperti proses pembebasan tanah, penggalian tanah dan konsruksi.

Saat ini perseroan masih memiliki proyek yang belum terselesaikan, seperti proyek jalan tol sepanjang 215 KM yang telah berjalan dari tahun 2010 dan diperkirakan selesai pada ahir tahun depan. Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp24 triliun. Sementara itu sampai saat ini, dana capex 2011 masih tersisa sebesar Rp15 triliun.

Memiliki pergerakan cenderung mendatar, saat hari ini JSMR ditutup pada level 3.850 (23/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish sejak satu minggu terahir. Sedangkan MACD memberikan sinyal sideways dimana trend bergerak flat dengan histogram negatif yang tipis. Namun dalam jangka panjang trend masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Targetkan Pendapatan 13 Triliun di 2012, TRIO Tertahan di Level Supportnya

Rabu, 23 November 2011 14:33 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), emiten distributor gadget, telah berhasil membukukan kenaikan pendapatan 39,92% menjadi Rp 5,34 triliun, serta kenaikan bersih menjadi Rp 212,93 miliar atau
naik 36% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 156,95 miliar.

Juliana Samudro, Direktur Keuangan PT Trikomsel, menyatakan bahwa di tahun 2012 ini, perusahaan menargetkan pendapatan tahun depan tumbuh
menjadi Rp 13 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut terutama didorong rencana perusahaan meningkatkan pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi perusahaan distribusi gadget pada awal 2012.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini perusahaan sedang melakukan finalisasi untuk merealisasikan strategi akuisisi tersebut, yang mana ditujukan untuk melakukan diverisifikasi produk dan masuk ke dalam
pasar produk teknologi informasi (IT).  Sejak Q2 2011 pun, TRIO telah menjadi distributor resmi vendor produk IT seperti Hewlett-Packard, Lenovo, dan smartphone HTC.

Secara fundamental, TRIO memiliki tingkat pengembalian yang cukup tinggi yakni ROA dan ROE yang masing-msing sebesar 8.15% dan 26.92% berbanding dengan pesaingnya HERO yang hanya sebesar 7.375 dan 18,12%. Ditambah lagi, PER nya juga cukup rendah yakni hanya sebesar 13,75x berbanding HERO 14.45x. Namun, sayangnya ternyata hal ini belum menggiurkan investor karena pada kenyataannya saham ini masih sepi peminatnya.

Secara teknikal, TRIO masih berada pada trend bearishnya dengan support yang berada pada level 830,00 dan resistance pada level Rp. 1.010,00.  Jika support ini tertembus, maka support selanjutnya akan
berada pada level Rp. 710,00.

Sampai penutupan perdagangan sesi 1 (23/11), saham ini berada pada level harga Rp. 860,00, turun sebesar 20 poin atau 2.27% dengan total volume 36 lot dan total value Rp. 15 juta.

Anak Usaha Alokasikan Belanja Modal 500 Milliar, BRPT Masih Cenderung Melemah

Rabu, 23 November 2011 14:25 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Barito Pacific Tbk (BRPT), telah berhasil membukukan laba bersih pada Quarter 3 2011 sebesar 235,1 miliar, yang mana jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang
sama yang mengalami kerugian sebesar 27,2 miliar.

Untuk tahun 2012 yang akan datang,  PT Royal Indo Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang bergerak di bisnis kelapa sawit, mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 500 miliar, atau naik 150% dari belanja modal tahun ini yang hanya Rp 200 miliar.

Dominicus Wibowo, Direktur Utama Royal Indo, juga mengatakan bahwa belanja modal ini akan digunakan untuk kegiatan penanaman lahan dan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Secara fundamental, kinerja dari BRPT masih kurang mengesankan. Hal ini terlihat dari tingkat pengembaliannya yaitu ROA dan ROE yang masing-masing hanya sebesar 1.87% dan 3.99% berbanding pesaingnya BUDI yang memiliki ROA 4.61% dan ROE 11.11% serta ETWA dengan ROA 13.93%
dan ROE sebesar 21,63%. Jika ditinjau dari PERnya, PER BRPT juga masih sangat tinggi yakni sebear 15.79x berbanding BUDI 7,69x dan ETWA 5.15x. Oleh karena itu, saham ini masih kurang diminati sebagai investasi. Hal ini terlihat dari volume perdagangannya yang cukup rendah. Sejak awal  Oktober hingga saat ini, BRPT bergerak sideway pada kisaran support dan resistancenya di level Rp.  740,00 – Rp. 850,00.

Untuk trend jangka panjangnya sendiri, saham ini masih berada pada masa bearishnya. Hingga penutupan sesi 1 (23/11), saham ini diperdagangkan pada level Rp. 800,00 turun 20 poin atau sebesar 2.44% dari penutupan kemarin dengan total value sebesar Rp. 281 Juta dan jumlah transaksi sebanyak 703 lot.

Capex Mencapai 6 Triliun, EXCL Cenderung Terkoreksi

Rabu, 23 November 2011 13.55 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Excel Axiata Tbk (EXCL) telang menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp6 triliun untuk periode 2012. Capex tersebut rencananya akan digunakan untuk peningkatan layanan data internet 3G sebesar 60%. Serta sisanya akan digunakan untuk meningkatkan layanan SMS, voice mail dan lainnya. Sumber pendanaan tersebut hanya berasal dari kas Internal.

Sementara itu untuk tahun ini EXCL menargetkan adanya kenaikan pendapatan sebesar 6-8%. Seperti diungkapkan oleh Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaini bahwa, diperkirakan jumlah pelanggan operator XL akan meningkat hingga 45 juta.

Mengalami pelemaha dalam tiga pekan terahir, saat ini EXCL berada pada level 4.675 (23/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dmana EXCL sudah berada dalam area oversold. Begitu juga dengan MACD, tremd terus tertekan oleh histogram negatif yang kian memanjang. Sedangkan dalam trend tahunannya, EXCL cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Revise: Terbitkan Saham Baru, ATPK Masih Dalam Trend Bearishnya

Rabu, 23 November 2011 11:50 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT ATPK Resources Tbk (ATPK) , telah berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp91,91 miliar hingga September 2011, jauh lebih baik dibandingkan periode Desember 2010 yang hanya sevbesar Rp61,16 miliar.

Pada hari selasa kemarin (22/11), perusahaan telah memutuskan melalui persetujuan RUPLSB bahwa mereka  akan menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/non prempetive rights maksimum
sebesar 10% atau setara 83,12 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp155 per saham .Hal ini dipaparkan oleh Direktur PT ATPK Resources Tbk, Albert Bangun.

Dana penerbitan saham baru tanpa HMETD ini yang akan diperoleh diperkirakan sebesar Rp12,88 miliar. Hasil penerbitan saham tanpa HMETD tersebut akan digunakan untuk menambah modal kerja sebesar Rp7,66 miliar atau 59,49% dan membayar utang perseroan kepada pihak
ketiga sebesar Rp5,21 miliar atau 40,51%.

Jumlah pemegang saham terdiri dari UOB Kay Hian Private Limited sebesar 24,47%, DBS Vickers Secs Singapore sebesar 22,31%, Credit Suisse AG Zurich sebesar 12,11%, Pershing LLC Main Custody Account sebesar 10,33%, dan publik sebesar 30,78%.

Secara teknikal, saham ini masih berada pada downtrendnya dengan support dan resistance pada level Rp. 143,00-Rp. 152,00. Jika support tersebut tertembus maka support selanjutnya adalah pada Rp. 132,00 dan
resistance berikutnya berada pada level Rp. 161,00

Pinjamkan US$6,04 juta ke Anak Usaha, UNTR Cenderung Melemah

Rabu, 23 November 2011 11:45 WIB


(Vibiznews-Stocks)  PT United Tractors Tbk (UNTR) telah memberikan pinjaman sebesar US$6,04 juta kepada anak usaha perseroan yaitu PT Multi Prima Universal (MPU) dengan tingkat bunga LIBOR+2.5% dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman yang diberikan ini rencananya akan digunakan sebagai modal kerja. Hal ini disampaikan manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/11).

Pinjaman ini disetujui oleh perusahaan karena mereka menganggap hal ini akan lebih menguntungkan dibandingkan jikaperseroan harus menyimpan dana kasnya di bank dengan rate deposito bank. Selama 1 tahun belakangan ini, saham ini sempat menyentuh level terendahnya di Rp. 19.350,00 pada awal Oktober. Untungnya, saham ini cepat rebound kembali dan menguat secara reli hingga mencapai level Rp. 26.600,00 di minggu lalu. Namun, untuk minggu ini saham ini kembali melemah dan sampai perdagangan kemarin hanya bertengger di level Rp. 25.000,00 atau naik 250 poin  pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Secara teknikal, saham ini masih berada pada trend bullishnya dalam trend jangka panjang. Namun, untuk jangka waktu yang cukup pendek, indicator MACD menunjukkan bahwa UNTR telah memasuki masa bearishnya
ditambah lagi dengan adanya histogram negative yang memanjang.

Right Issue Tiga Proyek, ADHI Berpotensi Naik

Rabu, 23 November 2011 11:38 WIB


(Vibiznews – Stocks) -PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melakukan rights issue untuk membiayai tiga proyek, yaitu pembangunan dua pembangkit listrik dengan skema independent power producer (IPP) dan pembangunan Menara 100 lantai di kawasan pusat bisnis (CBD) Sudirman, Jakarta.

Right issue akan dilaksanakan setelah menyelesaikan proses pengalihan hak kepemilikan tanah di kawasan Sudirman dari Kementerian Keuangan. Akan dilakukan pula konversi lahan menjadi saham untuk menaikkan jumlah saham pemerintah. Nilai lahan yang akan dikonversi tersebut sekitar Rp 500 miliar. Saham pemerintah tidak akan terdilusi walaupun right issue telah dilakukan, tetap sebesar 51%.

Target pelaksanaan right issue adalah kuartal II tahun 2012. 30% Pendanaan berasal dari kas internal perusahaan dan 70% dari pinjaman perbankan. Pembangunan menara 100 lantai itu, membutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun.

Dana hasil penawaran umum akan dialokasikan untuk membiayai proyek pembangunan pembangkit listrik dengan nilai investasi sebesar Rp 4,2 triliun. Sementara siasanya digunakan untuk penambahan modal di usaha konstruksi dan investasi di sektor properti dan infrastruktur.

Bagi investor perlu adanya perhatian yang cermat tentang kinerja ADHI sebelum keputusan  right issue ini. Kinerja ADHI cenderung turun dalam dua tahun terakhir. Pendapatan pada semester I tahun ini turun dari 1,86 menjadi 1,83 triliun. Tingkat ROE dan ROAnya pun lebih rendah dari kompetitornya, WIKA, yaitu sebesar 4,77% dan 0,73% dibanding 13,73 dan 3,98%. Namun, keputusan pendanaan proyek yang memiliki umur jangka panjang dengan dana right issue merupakan langkah yang tepat sehingga menjadikan ADHI menarik dijadikan pilihan.

Secara teknikal, ADHI berada pada posisi bearish dan berada pada masa oversoldnya. Dengan penurunan sejak minggu lalu, ADHI ditutup pada harga Rp 465,00 (22/11), turun 10 poin dari hari sebelumnya.

Menangkan Megaproyek Infrastruktur, META Masih Akan Konsolidasi

Rabu, 23 November 2011 11:30 WIB


(Vibiznews-Stocks) PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), telah mencatatkan kerugian bersih pada Q3 2011 sebesar 23,7 miliar, kurang baik dibandingkan periode yang sama di tahun 2010 yang hanya merugi sebesar 22,2 miliar.

Pada perdagangan hari ini, saham ini disebut-sebut akan melesat tinggi dikarenakan keberhasilannya memenangkan megaproyek infrastruktur di Surabaya serta adanya Grup Rajawali yang akan menambah kepemilikan di perusahaan ini. Secara fundamental, saham ini masih memiliki kinerja yang kurang memuaskan. Dari tingkat pengembalian, ROA maupoun ROE nya masih negative yakni masing-masing adalah sebesar -1.78% dan -3.15%. PERnya pun juga negative yakni sebesar -84.91x.

Hal ini jauh lebih buruk dibandingkan pesaing di industry sejenisnya seperti JSMR. JSMR memiliki ROA dan ROE masing-masing sebesar 6.92% dan 15.47% serta PER
sebesar 18.41x. Oleh karena itu, secara fundamental, perlu pertimbangan lebih matang jika ingin mengoleksi saham ini dalam jangka panjang.

Sejak menyentuh level tertingginya pada akhir Desember 2010 yakni pada level sekitar Rp. 340,00, saham ini mengalami penurunan secara terus menerus. Sejak bulan Agustus 2011 hingga saat ini, saham ini mengalami konsolidasi pada level support dan resistancenya di Rp.  185,00 – Rp. 219,00. Jika resistance ini tertembus, maka target harga berikutnya berada pada level Rp. 240,00. Indikator ichimoku juga mengindikasikan bahwa saham ini berada pada masa bearishnya. Dikarenakan tekanan jual yang belum begitu tinggi,serta fundamental yang belum terlalu mengesankan.

Capex 2012 Mencapai 5 Triliun, SMGR Berpeluang Rebound

Rabu, 23 November 2011 11.34 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Semen Gresik Tbk (SMGR) telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp5 triliun, yang akan digunakan pada tahun 2012 mendatang. Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun dua pabrik baru di Sumatera Barat dan di luar Sumatera Barat. Untuk kapasitas pabrik di Sumatera Barat adalah sebesar 3 juta ton dengan nilai investasi sebeasr Rp3,5 triliun.

Sementara itu, perseroan menargetkan pada tahun 2012 mendatang kapasitas produksi nasional meningkat 8,9% menjadi 59,4 juta ton. Dengan proyeksi tersebut SMGR menargetkan volume penjualan tahun depan sebesar 22 juta ton, meningkat dari tahun ini sebesar 19,5 juta ton.

Mengalami pelemahan dalam sepekan terahir, saat ini SMGR berada pada level 8.900 (23/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish yang cuup kuat. Begitu juga dengan MACD dimana trend melemah, tertekan oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan pada trend tahunan SMGR berada dalam kondisi bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Berikan pinjaman US$6,04 juta ke Anak Usaha, UNTR Cenderung Melemah

Rabu, 23 November 2011 10:45 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT United Tractors Tbk (UNTR) telah memberikan pinjaman sebesar US$6,04 juta kepada anak usaha perseroan yaitu PT Multi Prima Universal (MPU) dengan tingkat bunga LIBOR+2.5% dengan jangka waktu 3 tahun. Pinjaman yang diberikan ini rencananya akan digunakan sebagai modal kerja. Hal ini disampaikan manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/11).

Pinjaman ini disetujui oleh perusahaan karena mereka menganggap hal ini akan lebih menguntungkan dibandingkan jikaperseroan harus menyimpan dana kasnya di bank dengan rate deposito bank. Selama 1 tahun belakangan ini, saham ini sempat menyentuh level terendahnya di Rp. 19.350,00 pada awal Oktober. Untungnya, saham ini cepat rebound kembali dan menguat secara reli hingga mencapai level Rp. 26.600,00 di minggu lalu. Namun, untuk minggu ini saham ini kembali melemah dan sampai perdagangan kemarin hanya bertengger di level Rp. 25.000,00 atau naik 250 poin  pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Secara teknikal, saham ini masih berada pada trend bullishnya dalam trend jangka panjang. Namun, untuk jangka waktu yang cukup pendek, indicator MACD menunjukkan bahwa UNTR telah memasuki masa bearishnya ditambah lagi dengan adanya histogram negative yang memanjang.

Monday, November 21, 2011

Berencana Lakukan Buyback Saham, PTBA Akan Tes Support

Selasa, 22 November 2011 12.00 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana untuk membeli kembali (buyback) saham seri B sebanyak 2,3 triliun lembar saham atau 5% dari seluruh saham yang beredar. Namun kepastian buyback tersebut masih belum dipastikan sebelum RUPSLB yang akan dilaksanakan pada 22 Desember 2011.

Dengan jangka waktu pembelian selama 18 bulan, perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak perantara. Sedangkan harga eksekusi harus lebih rendah atau sama dengan harga transakasi yang terjadi pada hari sebelumnya. Untuk dana buyback sendiri berasal dari saldo yang belum ditetapkan penggunaannya, namun akan menurunkan aktiva dan ekuitas perseroan.

Bergerak melemah sejak tiga minggu terahir, hari ini PTBA turun ke level 17.250 (22/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, dimana trend melemah hingga kisaran 30%. Begitu juga dengan MACD dimana trend melemah tertekan oleh histogram negatif yang memanjang. Sedangkan pada trend tahunannya, PTBA cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Berencana Buka Gerai Baru, MDRN Berpeluang Rebound

Selasa, 22 November 2011 11.36 WIB


(Vibiznews – Stock) PT Modern International Tbk (MDRN) berencana untuk menambah gerai waralaba 7-eleven pada tahun 2012 mendatang. Dengan total 47 gerai yang dimilikinya saat ini, perseroan menargetkan untuk menambah 23 gerai lagi di tahun depan. Hingga saat ini, 50% gerai 7-eleven terletak di kawasan Jakarta Selatan, 20% di Jakarta Barat dan 10% di Jakarta timur.

Melihat pencapaian MDRN pada tahun ini, tercatat bahwa penjualan 7-eleven meningkat 26% hingga kuartal ketiga. Sedangkan produk 7-eleven yang telah meningkat sebesar 434%, menjadi penyumbang terbesar terhadap penjualan MDRN.

Bergerak flat dalam dua minggu terahir, hari ini MDRN dibuka pada level 3.200 (22/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish. Begitu juga dengan MACD, dimana trend tertekan turun oleh histogram negatif yang terus memanjang. Namun dalam jangka panjang trend masih bullish dimana candle stick bergerak diaas EMA 200.

Laba Hanya Naik 4 Persen, BUMI Menuju Level Support

Selasa, 22 November 2011 11.15 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada kuartal ketiga tahun 2011 mengalami kenaikan laba bersih hanya sebesar 3,9% atau menjadi US$241,89 juta dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$232,8 juta. Untuk pendapatan perseroan sendiri meningkat menjadi US$2,9 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$2,1 miliar.

Pada pos laba kotor, terjadi kenaikan hingga menjadi US$1,16 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$196,23 juta. Selain itu perseroan juga mengantongi laba dari  transaksi derivatif sebesar US$124,98 juta. Hingga bulan september 2011 tercatat aset perseroan mencapai US$7,6 miliar, tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$7,3 miliar.

Mengalami pelemahan dalam dua minggu terahir, saat ini BUMI berada pada level 2.100 (22/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish, dimana trend akan memasuki area oversold. Begitu juga dengan MACD dimana trend turun, tertekan oleh histogram negatif yang mulai memanjang. Sedangkan dalam jangka panjang trend masih bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Pesimis Target Pendapatan Tercapai, WIKA Masih Konsilidasi

Selasa, 22 November 2011 10.55 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memprediksikan bahwa target pendapatan tahun 2011 ini akan lebih rendah dari target. Dengan target awal sebesar Rp9,4 triliun, nampaknya tidak akan tercapat. Hal tersebut disebabkan oleh mundurnya jadwal beberapa proyek seperti ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto, pembangkit listrik di Sulawesi Utara dan kalimantan Selatan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2012.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal tiga 2011, aset perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 28,96% menjadi Rp7,21 dibandingkan dengan periode yang sama taun lalu. Total ekuitas juga meningkat sebesar 21,57% menjadi Rp2,03 triliun. Laba bersih naik sebesar 5,39% menjadi Rp215 miliar. Dengan pertumbuhan tersebut maka tingkat ROE naik menjadi 10,57% dan ROA menjadi 2,98%.

Bergerak flat dalam tiga minggu terahir, saat ini WIKA diperdagangkan pada level 500 (22/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideways pada kisaran 45%. Begitu juga dengan MACD dimana trend bergerak flat dengan histogram yang bergerak di kisaran 0. Sedangkan dalam jangka panjang, trend cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Tokyo Stock Exchange Menambah Jam Perdagangan

Selasa, 22 November 2011 09:15 WIB


(Vibiznews-Stocks)  Bursa Saham Tokyo atau Tokyo Stock Exchange menambah jam perdagangan selama 30 menit untuk sesi pagi. Tambahan jam perdagangan itu diharapkan mampu merevitalisasi aktivitas di tengah intensifnya kompetisi global.

TSE terhitung mulai Senin (21/11/2011) menambah jam perdagangan sesi pagi yang biasanya dimulai jam 09.00 hingga pukul 11.00, diperpanjang menjadi pukul 11.30. Namun untuk sesi II, jam perdagangan tidak berubah yakni dari pukul 12.30 hingga 15.00.

Seperti dilansir dari AFP, rencana tersebut ditujukan untuk memberikan waktu perdagangan yang lebih banyak kepada investor. Sedianya, rencana tersebut akan diterapkan pada Mei, namun tertahan karena adanya bencana gempa dan tsunami pada 11 Maret dan ekspektasi kurangnya pasokan listrik akibat krisis nuklir Fukushima..

Tambahan jam perdagangan sesi pagi selama 30 menit itu juga diaplikasikan untuk bursa Osaka, Nagoya, Fukuoka dan Sapooro.

TSE, bursa saham terbesar di Jepang saat ini tengah menjajaki kemungkinan merger dengan bursa Osaka, dan akan menciptakan perdagangan derivatif terbesar di Jepang sehubungan dengan meningkatnya persaingan di bursa-bursa luar.

Sunday, November 20, 2011

Tanda Tangani Kontrak Dengan Cina, WINS Menuju 410

Senin, 21 November 2011 10.45 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) baru saja menandatangani kontrak pengangkutan dengan nilai US19 juta dengan perusahaan asl Cina yaitu China National Offshore Oil Corporation  (CNOOC). Dalam kontrak tersebut WINS akan menyediakan tiga unit kapal jenis fast utility vessel (FUV) dalam jangka waktu lima tahun kedepan.

Hingga kuartal 3-2011, aset perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp2,26 triliun dibandingkan dengan ahir tahun lalu yang hanya Rp2,08 triliun. Total ekuitas juga meningkat menjadi Rp1,25 triliun. Laba bersih naik tipis menjadi Rp106,9 miliar. Dengan pertumbuhan tersebut tingkat ROE naik menjadi 11,21% dan ROA menjadi 6,31% (year on year).

Bergerak flat hampir dua bulan terahir, saat ini WINS berada pada level 375 (21/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bullish, setelah minggu lalu mengalami rebound di kisaran 20%. Sedangkan MACD cenderung flat, dimana histogram bergerak mendatar di kisaran 0. Sedangkan trend tahunannya, WINS masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Kepemilikan Asing VIVA Mencapai 8,66%

Senin, 21 November 2011 10:45 WIB


(Vibiznews-Stocks), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), mentargetkan pemirsa dari berbagai spektrum demografi ekonomi dan usia di Indonesia yang dipercaya dapat menarik para pengiklan yang mencari cakupan yang luas untuk meningkatkan penjualan produk mereka dan para pengiklan yang mencari cakupan yang lebih tertarget.

Berdasarkan data Nielsen, stasiun televisi VIVA dapat dinikmati di 170 kota di Indonesia dengan cakupan 143 juta penduduk atau 63% dari total penduduk Indonesia. Dua stasiun televisi VIVA, tvOne, dan ANTV menguasai pangsa pasar pemirsa televisi sebesar 10,7% untuk kategori segmen ABCD+ dan ABC1 15+.

tvOne telah menduduki posisi terdepan sebagai stasiun televisi berita selama tiga tahun terakhir, melalui dua program berita dengan jumlah pemirsa tertinggi yaitu "Kabar Petang" dan "Apa Kabar Indonesia Malam". Situs portal berita VIVAnews mencatat kenaikan total rata-rata page view harian, dari 1.800.000 pada 31 Desember 2010 menjadi 3.260.000 pada Juni 2011.

"Untuk investor asing yang dijatahkan sebesar 18,3% dan yang ditawarkan 10,78% jadinya kepemilikan internasional atau asing 8,66% rata-rata negara Singapura. Target awal memang sebenarnya lebih banyak untuk domestik. Porsi retail 19,59% untuk individual sementara 80,41% untuk institusi," ujar Vicky Ganda Saputra, Director of Investmen Banking PT Danatama Makmur usai konferensi pers Pencatatan Saham Perdana VIVA di Jakarta pada hari Senin, (21/11).

Lihat Analisis Vibiz Research

Tingkatkan 20 Persen Capex 2012, Cermati Saham ASGR

Senin, 21 November 2011 10.10 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) untuk tahun 2012 mendatang, perseroan telah menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp96 miliar atau naik 20% dibandingkan dengan angaran capex ditahun ini. Dengan capex tersebut, perseroan berencana membuka dua hingga empat cabang baru dan menargetkan pendapatan meningkat 20-25% dari tahun 2011.

Tercatat dalam laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2011, aset perseroan tumbuh menjadi Rp890,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp751,8. Total ekuitas juga meningkat dari Rp435,6 miliar menjadi Rp525,3 miliar. Sedangkan laba bersih naik 25,31% menjadi Rp92,1 miliar. Dengan pertumbuhan tersebut tingkat ROE naik menjadi 17,53% dan ROA menjadi 10,34% (mom).

Bergerak flat dalam satu bulan terahir, saat ini ASGR berada pada level 1.060 (21/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideways pada kisaran 50%. Sedagkan MACD cenderung melemah dimana trend mendatar tertekan oleh histogram negatif yang sedikit memanjang. Namun pada trend tahunannya, ASGR masih bullish dimana candle stick bergerak diatas EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

PT Visi Media Asia Tbk Resmi Listing di BEI

Senin, 21 November 2011 10:00 WIB


(Vibiznews-Stocks),  PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), perusahaan media terpadu terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang penyampaian dan penyediaan jasa konten melalui berbagai macam platform, termasuk stasiun televisi FTA, portal berita internet maupun telepon genggam, yang berfokus pada konten berita, olahraga, dan gaya hidup, melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin, (21/11/2011).

"Selamat bagi PT Visi Media. Asia Tbk dengan kode saham VIVA yang kini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten yang ke-20 pada tahun ini. Dan dengan ini kita harapkan bersama supaya Bursa Efek Indonesia mampu menjadi bursa terbesar di Asean," ujar Ito Warsito, Direkrur Utama BEI dalam sambutan pembukaannya di Jakarta pada hari Senin, (21/11).

Didirikan sejak tahun 2007, VIVA memulai kegiatan usahanya dengan mengoperasikan tvOne, ANTV, dan VIVAnews. Saat ini, VIVA didukung oleh lebih dari 2500 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jumlah efek dicatatkan sebesar 15.464.280.000 saham dengan nilai nominal saham Rp 100. Sementara penjamin pelaksana saham adalah PT Ciptadana Securities dan PT Danareksa Makmur.

Jumlah saham yang dilepas sebanyak 1.67 triliun lembar saham. Transaksi telah berlangsung pada pukul 09.30 WIB pada harga Rp 300 dengan harga transaksi tertinggi Rp 450 dan harga terendah Rp 400. Untuk jumlah transaksi sebanyak 32 kali. Sedangkan volume saham PT Visi Media Asia Tbk sebesar 7298 lot dan nilai transaksi Rp 1,5 miliar.

Dengan demikian saham VIVA mengalami kenaikan 40% atau Rp 150 dari harga perdana. VIVA telah memulai proses ini dengan mensinergikan dua perusahaan televisi FTA yang dimilikinya yaitu ANTV dan tvOne dengan portal berita terkemuka online yang dimilikinya, yakni VIVAnews.

"Ini adalah momentum penting dalam perjalanan perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi kami sebagai perusahaan media terpadu yang berperan aktif di dalam transformasi industri media di Indonesia. Kami optimis bahwa dengan pencatatan saham perdana ini, ke depannya VIVA dapat memberikan nilai lebih kepada para investor, para pemangku kepentingan, dan masyarakat pada umumnya. Sebagai perusahaan publik, VIVA berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance," ungkap Erick Thohir, Presiden Direktur VIVA di Jakarta.

Lihat Analisis Vibiz Research

Gandeng Asing Untuk Bangun Kondotel, ELTY Berpeluang Rebound

Senin, 21 November 2011 09.30 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berencana untuk membangun sebuah kondotel yang berlokasi di Bali. Kondotel yang akan dinamakan Eaton Luxe Nirwana Bali ini akan segera dibangun pada bulan Februari 2012 mendatang. Sedangkan biaya investasi yang disiapkan adalah sebesar Rp200 miliar dengan harga jual adalah Rp24 juta per meter.

Dengan proyek tersebut ELTY menggandeng Langham Hospitality, operator kondotel asal London. Langham sendiri telah memiliki pengalaman sejak tahun 1865 dalam mengelola hotel berskala Internasional yang terletak di berbagai negara seerti London, Karibia, Auckland, melbourne, Hongkong, Thailand, China dan India.

Melemah dalam tiga bulan terahir, hari ini ELTY dibuka pada level 112 (21/11). Indikator stochastic memberikan sinyal sideways pada kisaran 30%. Begitu juga dengan MACD, dimana trend tertahan oleh histogram positif yang semakin tipis. Sedangkan dalam trend tahunannya, ELTY cenderung bearish dimana candle stick bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Friday, November 18, 2011

Anggarkan Dana 350 Milliar Untuk Investasi, RALS Tertahan di Supportnya

Jumat, 18 November 2011 15:55 WIB


(Vibiznews – Stocks)   PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan menganggarkan dana sebesar Rp 300 miliar-Rp 350 miliar untuk investasi pada 2012. Begitulah pernyataan Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Suryanto pada paparan publik hari Jumat ini(18/11). Ia mengatakan bahwa perseron akan membuka lima toko pada 2012. Pembukaan lima toko di Sorong, Cirebon, Lampung, Kebayoran Lama, dan Cibadak dengan total luas toko 51 ribu m2. Perseroan telah mengurus ijin untuk pembukaan toko tersebut. Dana investasi sendiri didapatkan dari kas internal.

Suryanto mengaku, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya memiliki kesulitan perijinan untuk membuka took. Selain itu, minimnya infrastruktur daerah juga menjadi hambatan ekspansi dari perusahaan.  Sampai saat ini, perseroan baru membuka 3 toko baru dari target pembukaan 8-10 toko pada 2011. Pembukaan toko tersebut di Padalarang, Kediri dan Garut. Selain itu, perseroan telah memperluas sembilan toko di Palembang, Pontianak, Tarakan, Banjarmasin, Bali, Sukabumi, Semarang, Malang dan Sidoarjo dengan peningkatan luas bersih toko 6,4%. Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Setyadi Surya, juga menambahkan bahwa perusahaan berencana melakukan ekspansi dengan melakukan penambahan sebanyak 5-8% luas kantor baru pada 2012.

Secara fundamental, RALS memiliki rasio keuangan yang lebih baik dari pesaingnya. PERnya sebesar  9.61x jauh lebih rendah daripada MPPA 50.36x. Sedangkan ROA dan ROE nya juga lebih tinggi dari Matahari yakni 12.61% dan 15.86% berbanding dengan 1.03% dan 1.76%. Oleh karena itu, saham ini cukup layak untuk dikoleksi.

Dari sisi teknikal, saham ini masih berada pada trend bearishnya, dengan support dan resistance pada level Rp. 600,00 – Rp. 700,00. Sampai penutupan sesi 1 perdagangan hari ini, RALS diperdagangkan sebanyak 264 lot dengan total value Rp. 81 juta dengan range harga pada level Rp. 600,00-RP.620,00

Raih 50 Persen Market Share, UNTR Cenderung Terkoreksi

Jumat, 18 November 2011 15.45 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga Oktober 2011 berhasil membukukan penjualan alat berat sebanyak 7.094 unit dengan market share sebesar 50%. Sedikit informasi bahwa hingga saat ini penggunaan dana hasil right issue sudah terpakai sebesar Rp4,25 triliun dari total dana sebesar Rp6,02 triliun.

Dana tersebut telah digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis yaitu dengan memberli alat berat yang akan digunakan untuk mengakuisisi tambang batu bara. Hingga saat ini perseroan telah mengakuisisi delapan tambang batubara dengan total produksi mencapai 250 juta ton.

Mengalami koreksi dalam tiga hari terahir, saat ini UNTR berada pada level 25.500 (18/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish setelah dua hari lalu mengalami deadcross. Begitu juga dengan indikator MACD dimana uptrend tertekan oleh histogram positif yang memendek. Namun dalam jangka panjang UNTR masih bullish dimana candle stick bergerak di atas EMA 200.

Laba Bersih Otomotif Tumbuh 17%

Jumat, 18 November 2011 15:15 WIB


(Vibiznews-Stocks), Kontribusi laba bersih segmen otomotif tumbuh sebesar 17% menjadi Rp 6,2 triliun. Sementara itu, bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif mencapai Rp 3,7 triliun meningkat 16% dari periode yang sama tahun 2010.

Total penjualan mobil nasional meningkat 19% menjadi 660.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra mengalami kenaikan 16% menjadi 362 ribu unit mewakili pangsa pasar sebesar 55% dibandingkan 56% pada periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang kuartal ketiga tahun 2011, Astra meluncurkan beberapa model baru, seperti Toyota Grand New Kijang Innova, Toyota Grand New Fortuner, Isuzu Giga Trucks, BMW X1 (SKD), Peugeot 207 Sedan, Peugeot RCZ, Peugeot 508 dan Daihatsu New Sirion.

Sementara itu penjualan sepeda motor nasional sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2011 naik 12% menjadi 6,2 juta unit dibanding periode yang sama tahun 2010. Penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) tumbuh 24% menjadi 3,2 juta unit dan berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 47% menjadi 52%.

Sepanjang kuartal ketiga tahun 2011, AHM meluncurkan beberapa tipe baru, yaitu New Honda Blade dan Honda Supra X Helm-in. PT Astra Otoparts Tbk, perusahaan di bidang manufaktur komponen yang 95,7% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp 754 miliar mengalami penurunan 9% karena peningkatan beban pokok pendapatan dan biaya operasional.

Kucurkan Dana ke Anak Perusahaan, BYAN Menuju Resistance

Jumat, 18 November 2011 14.55 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Byan resources Tbk (BYAN) baru saja memberikan kucuran dana kepada anak usahanya PT Muji Lines (ML) sebesar US$60 juta. Dana tersebut rencananya akan digunakan ML untuk mengembangkan bisnisnya di sektor pelayaran. Pinjaman dengan tingkat suku bunga LIBOR tiga bulan plus % per tahun, akan efektif pada tanggal 17 November 2011.

Hingga semester 2011, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 474,41% menjadi Rp991,67 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanyaRp171,57. Kenaikan tersebut didorong oleh tingginya penjualan hingga Rp6,37 triliun atau naik 68,16% dibandingkan tahun lalu hanya Rp3,78 triliun.

Terus turun sejak 4 bulan lalu, saat ini BYAN berada pada level 18.350 (18/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish dimana trend telah berada pada area oversold. Sedangkan indikator MACD cenderung flat dengan histogram positif yang menipis. Begitu pula dengan jangka panjang dimna candle stick telah berada dibawah EMA 200.

Thursday, November 17, 2011

Raih Kontrak Tiga Kapal US$19,18 Juta, WINS masih stagnan

Kamis, 17 November 2011 15:00 WIB


(Vibiznews-Stocks)   PT Wintermar Offshore Tbk (WINS) melalui anak perusahaannya, PT Wintermar telah berhasilkan menjadi penyedia tiga unit kapal jenis fast utility vessel oleh China National Offshore Oil Corporation SES Ltd dengan kontrak US$19,183 juta.

Investor Relation Wintermar. Pek Swan Layanto, Rabu kemarin (16/12) menyatakan, kapal ini akan berkapasitas 100 pax untuk masa kontrak sepanjang lima tahun, yang dimulai digunakan pada 2013 mendatang. Kapal tersebut berspesifikasi dan berkecepatan tinggi terbut dari alumunium dan dapat mencapai kecepatan lebih dari 25 knot," jelasnya lebih lanjut. Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2011 ini, WINS berhasil menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memperoleh sertifikat Integrated Management System dari Lloyds Register Quality Assurance.

Sampai penutupan perdagangan sesi 1 hari ini (17/11), WINS telah diperdagangkan sebanyak 40 kali dengan total volume 720 lot dan value Rp. 138 juta. Harga penutupannya sendiri berada pada level Rp. 385,00.

Secara teknikal, WINS berada pada trend bearishnya dengan support dan resistance pada level Rp. 365,00 – Rp. 390,00. Jika resistance ini tertembus, maka target harga berikutnya adalah pada Rp. 410,00. Dari indicator stochastic, saham ini masih sudah hamper memasuki daerah oversoldnya. Hal ini memberikan adanya potensi rebound pada saham ini dalam jangka pendek.

Dengan tingkat pengembalian yakni ROA dan ROE yang cukup tinggi yakni 6.31% dan 11.21%, serta PER yang cukup rendah yaitu sebesar 9.59x, Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting berpendapat bahwa saham ini masih akan bergerak sideways pada beberapa waktu kedepan. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk wait and see hingga saham ini menembus level resistancenya.  

Lihat Analisis Vibiz Research

KIK EBA BTN Tetapkan Bunga Kupon 8,75%

Kamis, 17 November 2011 14:50 WIB


(Vibiznews-Stocks),  Bank BTN bekerjasama dengan PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero)/SMF sebagai arranger dan pendukung kredit yang memberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA dengan ini menetapkan bunga kupon KIK EBA BTN sebesar 8,75%. Diharapkan dengan penetapan bunga kupon ini, dapat menyesuaikan suku bunga KPR menjadi ke arah yang lebih terjangkau.

"Ke depan kami berharap bauran investor base semakin membesar bahkan jika mungkin menyentuh kepada investor ritel sehingga manfaat berinvestasi di EBA KPR BTN dapat juga dirasakan oleh investor yang banyak dan lebih beragam," ujar Evi Firmansyah, Wakil Direktur Utama Bank BTN menjelaskan usai listing KIK EBA ke 4 di Bursa Efek Indonesia pada hari Kamis, (17/11).

Produk sebelumnya EBA DBTN 01 yang cukup sukses diserap pasar, menunjukkan bahwa produk EBA ini merupakan salah satu alternatif investasi jangka panjang bagi investor pada surat berharga yang menawarkan imbal hasil yang menarik dengan rating terbaik, aman, dan dengan minimum resiko. Melalui sekuritisasi, Perbankan dapat memanaatkannya sebagai sumber dana penyaluran KPR baru atau membiayai ekspansi kredit serta menjaga rasio kecukupan modal.

Lihat Analisis Vibiz Research

BTN Terbitkan KIK EBA ke 4

Kamis, 17 November 2011 14:40 WIB


(Vibiznews-Stocks), KIK EBA ke-4 Bank BTN atau EBA DBTN02 telah mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada tanggal 3 November 2011. Pada hari Kamis, (17/11) KIK EBA ke-4 secara resmi tercatat listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

KIK EBA tersebut merupakan lanjutan yang ke 4 sejak dilaksanakan pertama kali pada 11 Februari 2009 yang lalu. Bank BTN bekerjasama dengan PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero)/SMF sebagai arranger dan pendukung kredit yang memberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA.

Para penunjang tranksaksi lainnya yaitu PT Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi yang mengelola kualitas aset EBA, PT Bank Mandiri selaku Bank Kustodian, serta Joint Lead Underwriters dari Bahana Securities, CIMB Securities, Danareksa Securities, Mandiri Securities, dan Victoria Securities.

"Produk EBA ini merupakan hasil kerjasama transaksi sekuritas antara Bank BTN dengan SMF dimana melalui kerjasama ini aliran dana dari pasar modal yang bersifat jangka menengah/panjang dapat diakses oleh sektor pembiayaan perumahan yang diharapkan mampu membentuk mekanisme untuk mengatasi masalah maturity mismatch pembiayaan KPR," ujar Dirut SMF, Raharjo Adisusanto dalam acara Pencatatan Atas Efek Beragun Aset di Jakarta pada hari Kamis, (17/11).

Sekuritisasi KPR BTN ke 4 ini, memiliki underlying tagihan KPR dengan jumlah total penerbitan Rp 703 milyar. Aset portfolio tagihan KPR yang disekuritisasikan ini diseleksi berdasarkan daftar kriteria seleksi yang cukup dan layak untuk menjamin kualitas aset yang disekuritisasikan teresebut, sehingga bisa menghasilkan EBA dengan rating idAAA dari Pefindo selaku lembaga pemeringkat. EBA DBTN 02 KPR BTN kelas A ini bersifat arus kas tetap dengan nilai pokok yang diamortisasi 3 bulanan.

Lihat Analisis Vibiz Research

Lepas 20 Persen Saham PTRO, INDY Berpotensi Rebound

Kamis, 17 November 2011 10.46 WIB


(Vibiznews – Stocks) PT Indika Energy Tbk (INDY) dikabarkan akan segera melepas 20% saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Sedangkan manajemen INDY sendiri saat ini sedang memersiapkan aksi jual sebagian saham PTRO. Saat ini INDY memiliki 98% saham PTRO yang seharusnya dijual kembali ke pasar pada Agustus kemarin.

Pada rencana refloating yang tadinya dilaksanakan pada Agustus lalu, pihak INDY dan Bapepam memutuskan untuk menunda aksi refloating tersebut. Dengan penjualan kembali sebagian saham PTRO, diperkirakan INDY akan meraih dana segar sebesar Rp200 miliar.

Mengalami pelemahan dalam dua minggu terahir, saat ini INDY berada pada level 2.300 (17/11). Indikator stochastic memberikan sinyal bearish di kisaran 3%. Begitu juga dengan indikator MACD dimana trend terus turun tertekan oleh histogram negatif yang memendek. Sedangkan pada trend tahunannya, INDY cenderung bearish dimana candle stick terus turun dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Ekspor Batubara GEMS ke India dan Cina Terbesar Dibandingkan Domestik

Kamis, 17 November 2011 10:31 WIB


(Vibiznews-Stocks), PT Golden Energy Mines Tbk yang telah resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, (17/11) dengan kode saham GEMS menjual batubara ke pasar domestik Indonesia dan pasar ekspor terutama Cina, India, dan Thailand.

Penjualan batubara ke tiga negara tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terutama terdiri dari pembangkit listrik, pabrik, kertas, industri semen, dan perusahaan perdagangan batubara yang melakukan pembelian batubara untuk dijual kembali. Penjualan ekspor pada tahun 2010 sendiri tercatat mendominasi sebesar 64% dari total penjualan Perseroan.

"Pasar India dan Cina merupakan pasar terbesar. Dengan perincian 60-70% ke India dan Cina sementara domestik 30%. Kita akan membangun struktur. Dana yang IPO akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dan untuk 1 pelabuhan saja berkisar 5-16 juta ton. Infrastruktur ini penting untuk mendukung batubara," ujar L. Krisnan Cahya, Presdir Golden Energy Mines di Jakarta pada hari Kamis, (17/11).

Saat ini Golden Energy Mines memfokuskan diri untuk operasional dibandingkan sektor saham. Dimana kebutuhan dana selama 2-3 tahun ke depan tercukupi dan bisa digunakan untuk fungsi operasional pada umumnya.

"Ke depannya kita akan fokus pada operation bukan kepada sahamnya. Porsi ekspor ke India 30% tetapi di Cina dan domestik juga banyak permintaan. Dengan demikian masing-masing akan berkisar 30%. Maka dari itu kita akan upayakan tetap ada keseimbangan," tegas L. Krisnan Cahya menutup pembicaraan di BEI usai pencatatan saham perdana Perseroan Golden Energy Mines hari Kamis, (17/11).

Lihat Analisis Vibiz Research

Tuesday, November 15, 2011

Laba Bersih Melejit 10 Kali Lipat, Berlian Laju Tanker Menuju 235

Rabu, 16 November 2011 10.31 WIB


(Vibiznews – Stocks) Hingga kuartal ketiga tahun 2011 PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga sepuluh kali lipat menjadi US$119,6 juta dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Melejitnya laba bersih perusahaan didongkrak oleh peningkatan tarif tambang dan penurunan beban operasional kapal.

Laba kotor perseroan juga mengalami peningkatan menjadi US$27,7 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya sebesar US$27,9 juta. Tercatat dalam laporan keuangannya dimana total ekuitas meningkat dari US$839,1 juta pada kuartal dua menjadi US$982,4 juta pada kuartal tiga ini. Ditambah lagi dengan penambahan dua kapal baru pada tahun ini, sehingga total menjadi empat kapal.

Berhasil Menembus level resistance, saat ini BLTA ditransaksikan pada level 200 (16/11). Indikator stochastic memberikan sinyal rebound setelah hari ini berhasil menciptakan goldencross. Begitu juga dengan indikator MACD dimana histogram positif yang sempat memendek, hari ini kembali memanjang. Namundalam trend jangka panajang, BLTA masih bearish dimana candle stick masih bergerak dibawah EMA 200.

Lihat Analisis Vibiz Research

Bukukan Laba US$119,6 Juta, BLTA Berpotensi Menguat

Rabu, 16 November 2011 10:22 WIB


(Vibiznews-Stocks)  Membukukan kenaikan PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), pada kuartal 3 2011 ini membukukan laba bersih sebesar US$119,6 juta, yang mana naik signifikan dari yang sebelumnya hanya Rp US$10,1 juta di tahun 2010 pada periode yang sama.

Menurut Direktur Keuangan BLTA,Kevin Wong, pada siaran pers selasa kemarin ( 15/11), kinerja tersebut didukung oleh meningkatnya tarif tambang pada sebagian besar segmen dan menurunnya biaya operasional kapal, serta beberapa item non-cash yang telah mengkompensasikan kenaikan biaya bahan bakar yang tinggi di kuartal III-2011. Ia menambhakan pula bahwa pendapatan usaha tercatat sebesar US$ 163,3 juta. Perseoran juga diuntungkan dari perbaikan tarif tamabnag tanker gas dan kimia yang terus membaik, serta ditopang oleh semakin kuatnya pasar segmen FPSO-FSO dan biaya operasi rendah.  "Perseroan telah menunjukkan ketahanan portofolio usahanya untuk kuartal ini," imbuhnya lebih lanjut.

Sementara laba kotor perseroan untuk sembilan bulan 2011 ini mengalami kenaikan secara marjinal sebesar US$0,2 juta dari US$27,7 juta pada kuartal sebelumnya menjadi US$27,9 juta pada kuartal ini. Total ekuitas juga tumbuh dari US$839,1juta pada kuartal II menjadi US$982,4juta pada kuartal III ini, sehingga meningkatkan rasio ekuitas terhadap total aktiva perseroan dari 28% menjadi 32%.

Untuk hutang bersih (interest bearing) pada kuartal III-2011, telah mengalami penurunan dibandingkan dengan Q2-2011, sehingga rasio hutang bersih pada ekuitas turun dari sekitar 2,25x di semester I-2011 menjadi 1,7x pada periode kuartal ketiga ini.

Secara teknikal,indikator ichimoku menunjukkan bahwa saham ini berada pada trend bearishnya dengan level support resistance pada Rp. 179,00-Rp.238,00. Sedangkan dari stochastic, saham ini sudah masuk ke area oversold, sehingga berpotensi untuk rebound dalam jangka pendek. Sampai perdagangan pukul 10.00 hari ini (16/11) , saham ini naik sebesar 12 poin atau sebesar 6,67% ke level harga Rp. 192,00.



Lihat Analisis Vibiz Research